jpnn.com, SURABAYA - Hingga Sabtu 15 Agustus 2020 masih ada empat daerah di Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang berstatus zona merah atau berisiko tinggi penularan COVID-19.
"Masih ada empat daerah, yaitu Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Blitar, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Mojokerto," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (15/8).
BACA JUGA: Tren Memburuk di Sumut, Lihat Datanya
Sedangkan, untuk daerah zona jingga atau daerah dengan risiko sedang penularan COVID-19 saat ini berjumlah 26 daerah, yakni Jombang, Pamekasan, Kota Probolinggo, Kabupaten Malang, Jember, Kota Pasuruan, Nganjuk, Bojonegoro, dan Bangkalan.
Berikutnya adalah Kota Surabaya, Kabupaten Probolinggo, Ngawi, Ponorogo, Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, Gresik, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Tuban, Lumajang, Kabupaten Mojokerto, Lamongan serta Kota Blitar.
BACA JUGA: Sudah Ratusan Ribu Dikarantina, Vietnam Tak Kunjung Berhasil Mengalahkan Virus Corona
Kemudian, untuk zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penularan COVID-19 meliputi delapan daerah, yaitu Kabupaten Madiun, Sampang, Trenggalek, Sumenep, Situbondo, Pacitan, Tulungagung, dan Magetan.
Sementara itu, untuk situasi COVID-19 di Jawa Timur berdasarkan data nasiona, pada Sabtu terkonfirmasi 436 kasus baru atau total kumulatif mencapai 27.415 kasus.
BACA JUGA: Jenderal Andika & Komjen Gatot Kompak Bergerak Kenalkan Obat COVID-19
Dari jumlah tersebut, yang dirawat sebanyak 4.956 orang atau 18,08 persen.
Pasien sembuh atau terkonversi menjadi negatif dari COVID-19, bertambah 355 kasus sehingga secara keseluruhan mencapai 20.471 orang atau 74,67 persen.
Pasien meninggal dunia pada Sabtu sebanyak 21 orang, sehingga totalnya sampai sekarang sudah 1.988 orang atau 7,25 persen.
Dengan demikian, berdasarkan data dari Gugus Tugas Nasional tersebut, di Jatim belum ada satu pun daerah yang berstatus zona hijau atau tanpa kasus serta tidak terdampak.
Gubernur Khofifah berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat menjalankan aktivitas sehari-harinya, terutama cuci tangan menggunakan sabun, memakai cairan pembersih tangan, jaga jarak fisik dan lainnya.
"Kami juga minta masyarakat jangan lengah dan harus selalu waspada karena pandemik COVID-19 di Jatim masih berlangsung. Semoga semuanya segera berakhir dan tatanan kehidupan masyarakatnya kembali normal," tuturnya. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Soetomo