jpnn.com - jpnn.com - Daihatsu berhasil mencatat kenaikan penjualan hingga 16 persen di Jawa Timur pada 2016.
Padahal, pasar otomotif di Jatim hanya bertumbuh tiga persen tahun lalu.
BACA JUGA: Indentik Dengan Kredit Motor, Adira Ubah Citra
Regional Manager Jawa Timur Astra Daihatsu Motor (ADM) Budhy Lau menyatakan, pasar otomotif di Jatim terdongkrak karena ada low cost green car (LCGC) tujuh penumpang.
’’Tapi, untuk komersial, kondisinya masih lesu. Bisa menjadi indikasi bahwa ekonomi belum membaik meski ada perbaikan pasar kendaraan komersial pada akhir tahun kemarin,’’ jelasnya, Jumat (24/2).
BACA JUGA: Intip Kecanggihan 2 Motor Sport Terbaru Suzuki
Total, penjualan pasar otomotif di Jatim tahun lalu mencapai 124.820 unit.
Sementara itu, Daihatsu berhasil mencatat penjualan 25.490 unit.
BACA JUGA: Honda Merajai Segmen Motor Sport
Di Jatim, Daihatsu menempati posisi kedua dengan penjualan terbanyak setelah Toyota.
Setelah itu, disusul Honda yang berada di posisi ketiga.
Pangsa pasar Daihatsu pun meningkat dari 18 persen pada 2015 menjadi 20,42 persen pada 2016.
’’Pangsa pasar LCGC tujuh penumpang memang melonjak drastis hingga 225 persen jika dibandingkan dengan 2015,’’ katanya.
Sayang, segmen kendaraan niaga turun 28 persen.
Penjualan Daihatsu di Jatim ditopang Gran Max Pick Up dengan capaian 6.654 unit.
Di posisi kedua adalah Daihatsu Xenia yang penjualannya mencapai 6.629 unit.
Daihatsu Ayla menyusul dengan capaian 5.509 unit. Sedangkan Daihatsu Sigra terjual 2.971 unit.
’’Pasar LMPV (low multipurpose vehicle) di Jatim tahun lalu turun lima persen. Banyak pembeli LMPV yang downgrade ke pasar LCGC tujuh penumpang,’’ ungkap Budy.
Pada tahun ini, Daihatsu pun menargetkan penjualan di Jatim bisa tumbuh 20 persen.
Total, target penjualan Daihatsu mencapai 30 ribu unit.
Pangsa pasarnya pun ditargetkan bisa naik di angka 21 persen di Jawa Timur. (vir/c23/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangkitkan LMPV, Suzuki Andalkan Ertiga Diesel
Redaktur & Reporter : Ragil