4 Masalah Besar Sepak Bola Indonesia di Era Pak Edy

Minggu, 25 November 2018 – 10:47 WIB
Ilustrasi PSSI. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepengurusan PSSI di era Edy Rahmayadi sulit untuk diberi tanda jempol, masih jauh dari kata ideal.

Banyak masalah yang bikin miris pecinta bola tanah air. Berikut beberapa masalah sepak bola Indonesia menjadi perhatian publik, yang dirangkum Jawa Pos.

BACA JUGA: Memang Tidak Ada Lagi Orang yang Sanggup Mengurusi PSSI?

Problem Pelik di Era Edy Rahmayadi

1. Suporter Meninggal

BACA JUGA: Edy Rahmayadi jadi Sorotan Media Asing

Tercatat, sejak menjabat sebagai ketua umum PSSI pada November 2016, ada setidaknya 23 suporter sepak bola tewas dengan berbagai penyebab, baik karena pengeroyokan hingga kecelakaan. Paling menghebohkan kasus Banu Rusman dan Haringga Sirila.

Ya, Banu yang fans Persita meninggal ketika keributan terjadi musim lalu di Liga 2. Ketika itu, pendukung PSMS Medan yang berbasis tentara menyerbu dan memukuli suporter Persita. Edy Rahmayadi berjanji mengusut, tapi tidak ada kejelasan hingga saat ini.

BACA JUGA: Ditanya soal Timnas, Jawaban Edy Rahmayadi Kok Begini?

2. Dugaan Pengaturan Skor

Pada babak delapan besar Liga 2 2018, ada beberapa pertandingan yang dicurigai terjadi pengaturan skor. Dagelan di Sleman ketika PSS Sleman menang 1-0 atas Madura FC melalui gol yang terlihat offside. Lalu, PS Mojokerto Putra yang diduga mengalah saat melawan Aceh United (15/11).

Banyak yang mencurigakan dalam laga itu. Pertandingan lebih telat 10 menit dari laga penentuan lain antara Semen Padang versus Kalteng Putra. Dan, ketika skor 3-2 untuk Aceh United, PSMP yang dapat kesempatan penalti. Ternyata, Krisna Adi selaku eksekutor menendang dua meter ke arah kiri gawang.

3. Jadwal Kompetisi Berantakan

Selama 2018, Indonesia memiliki agenda olahraga yang padat. Timnas Indonesia cukup sibuk mengikuti sejumlah agenda internasional. Mulai dari Piala AFF untuk kelompok umur, Piala AFC, Asian Games, hingga FIFA Friendly Match. Ironisnya, kompetisi Liga 1 tetap berjalan saat turnamen seperti Piala AFF 2018 berlangsung.

Akibatnya, para pemain jadi rebutan antara timnas dan klub. Sebab, sudah memasuki fase penentuan. Belum lagi PSSI memiliki agenda Piala Indonesia yang dimulai sejak Mei lalu, baru menginjak babak 64 besar, dan belum ada jadwal yang pasti.

4. Keuangan PSSI

Transparansi keuangan menjadi sangat penting saat ini. Apalagi, saat PSSI mengalami krisis keuangan. Transparansi kemana saja uang-uang diberikan. Seperti uang pemerintah untuk timnas, hasil denda Komdis PSSI, dan hak siar televisi. Hal tersebut masih belum jelas digunakan untuk apa saja.

PSSI juga sempat punya masalah dengan tertunggaknya bayaran pelatih Luis Milla. Bahkan, pelatih asal Spanyol itu menangani timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018 dengan situasi ada gajinya yang belum terbayar. Akhirnya, Milla tidak berlanjut dan Bima Sakti ditunjuk melatih untuk Piala AFF 2018. (jawapos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Edy Rahmayadi Sedang Capek


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler