4 Penyakit yang Timbul Tidur dengan Kipas Angin Menyala Kencang

Kamis, 12 November 2020 – 12:48 WIB
Ilustrasi tidur. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - MOHON maaf bagi Anda yang suka tidur dengan kipas angin yang menyala kencang di malam hari.

Namun, ternyata tidur dengan kipas angin yang menyala bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan menimbulkan beberapa penyakit ini.

BACA JUGA: Bangun Tidur

Apa saja itu? Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.

1. Hipotermia

BACA JUGA: Keren, Ini 5 Keunggulan Kipas Angin Ketimbang AC

Ketika seseorang berada dalam ruangan dingin dalam waktu yang lama, maka tubuh akan mengalami kekeringan. Ini akibat dari kerja udara dingin yang menyerap air dalam tubuh.

Nah, apabila terjadi terus menerus sepanjang malam, maka kelembaban tubuh akan menurun sampai akhirnya kita merasa kehausan bahkan dehidrasi.

BACA JUGA: Banjir di Musim Hujan, Waspadai Hipotermia!

Ada kemungkinan juga kita terserang gejala hipotermia.

2. Iritasi Sinus

Saat menyalakan kipas angin, maka udara di dalam ruangan akan kering. Nah, udara kering inilah yang akan membuat selaput lendir dalam rongga hidung kering.

Makin kering selaput tersebut, maka produksi lendir akan semakin banyak. Kalau sudah begini lendir akan menyumbat saluran pernapasan dan akhirnya menyebabkan iritasi sinus.

3. Penyakit Bell Palsy

Bell Palsy adalah penyakit dimana sistem syaraf wajah berubah menjadi tegang, sulit senyum, dan susah berekspresi.

Hal ini diakibatkan suhu dingin yang fokus menerpa bagian wajah secara terus menerus sepanjang malam.

Nah, kalau wajahmu terlalu lama terpapar udara dingin dari kipas angin, bisa saja kamu mengalami penyakit syaraf ini.

4. Tubuh Kekurangan Oksigen

Tubuh akan kekurangan oksigen ketika arah kipas angin langsung ditujukan ke wajah.

Dampaknya akan semakin buruk jika angin mengenai bagian hidung dan mulut di dalam ruangan yang tidak memiliki ventilasi.

Alhasil, udara yang berputar-putar di dalamnya tidak diperbaharui, sehingga oksigen tidak bisa berfungsi dengan baik ketika dihirup tubuh kita.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler