4 Penyebab Kekuasaan PKS Berakhir di Kota Depok

Jumat, 29 November 2024 – 21:16 WIB
Supian Suri (berdiri, kiri) dan pasangannya, Chandra Rahmansyah. Foto: Lutviatul Fauziah/JPNN

jpnn.com - DEPOK - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok yang diusung PKS Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq kalah dari Supian Suri-Chandra Rahmansyah di Pilkada Depok 2024.

Itu bila mengacu hasil sejumlah quick count dan juga data dari Data Pemilu Pages Dev.

BACA JUGA: Hitung Cepat Indikator: Supian Suri Unggul di 9 Wilayah Depok

tangkapan layar Data Pemilu Pages Dev

Hal itu pun bakal menandai berakhirnya kekuasaan PKS di Kota Depok yang nyaris mencapai 20 tahun (sejak era Wali Kota Nur Mahmudi Ismail 2006-2016 dan dua periode Mohammad Idris) 

BACA JUGA: Golkar Sentil Supian Suri soal Kartu Depok Sejahtera

Menurut pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno, kalahnya PKS kali ini di kota yang menjadi salah satu kandang utama PKS di Indonesia itu, karena empat faktor.

“Pertama, jagoan yang diusung PKS tak marketable, itu artinya PKS krisis kader karena tak mampu mempersiapkan kader terbaik mereka untuk mempertahankan basis mereka di Depok,” kata Adi.

BACA JUGA: Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi

Kemudian, menurutnya dalam pilkada kali ini PKS memiliki lawan yang tangguh dan tak main-main.

“Kedua, PKS dapat lawan tangguh, sosok yang kuat, ditopang mesin politik besar yang bekerja total. Pendukung Supian Suri contoh nyata koalisi besar juga bisa kerja besar,” ujarnya.

Penyebab ketiga; Mohammad Idris yang merupakan Ketua Dewan Pakar PKS Depok dianggap tak benar-benar maksimal.

“Sikap Idris yang merupakan kader PKS dinilai tak maksimal bekerja untuk memenangkan Imam jagoan dari PKS. Konon, Idris punya hubungan kekerabatan dengan Supian, yang membuat Idris kerap dibaca mendua soal sikap politiknya oleh publik,” tutur Adi.

Keempat, masyarakat juga sudah mulai tak percaya dengan kepemimpinan PKS di Kota Depok.

“Mungkin juga warga Depok mulai tak percaya dengan PKS yang selama (hampir) 20 tahun berkuasa tak memberikan perubahan signifikan,” katanya. (mcr19/jpnn)


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Lutviatul Fauziah, Lutviatul Fauziah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler