jpnn.com, CIREBON - Ada yang berbeda di Gua Sunyaragi, Kota Cirebon, Jawa Barat (Jabar).
Mulai Sabtu (10/3), wisatawan bisa menikmati empat wahana baru di tempat bersejarah itu.
BACA JUGA: Bayar Rp 100 Juta, Sudah 1 Tahun tak Juga jadi CPNS
Empat wahana itu adalah balon terbang, ayunan terbang, sepeda terbang, dan panahan.
Wahana-wahana itu sengaja dibuat untuk memanjakan wisatawan yang berkunjung ke Gua Sunyaragi.
BACA JUGA: Kecelakaan Maut, Ibu dan Anak Balitanya Tewas Mengenaskan
Penambahan wahana baru membuat gua yang sudah berusia lebih dari 400 tahun itu makin kekinian.
Sebelumnya, wisatawan juga sudah dimanjakan dengan beberapa fasilitas seperti jogging track dan taman.
BACA JUGA: Balik Kondangan, 1 Keluarga Tersambar Petir, 1 Meninggal
Meski wahana di Gua Sunyaragi bertambah, tiket masuk tetap ramah di kantong.
Pengunjung hanya perlu merogoh Rp 10 ribu untuk menikmati keindahan Gua Sunyaragi.
Sementara itu, tiket untuk masing-masing wahana di kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu.
“Semoga hal ini membuat wisatawan tidak bosan. Kalau begitu-begitu saja tanpa ada yang menarik, dikhawatirkan tidak mau ada yang datang lagi," kata Sultan Keraton Kasepuhan Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, Sabtu (10/3).
Sultan menambahkan, wahana-wahana itu dibuka untuk umum. Salah satu segmen yang diincar adalah wisatawan yang gemar berswafoto.
Dengan demikian, wisatawan itu secara tidak langsung mempromosikan Gua Sunyaragi ketika mengunggah fotonya di media sosial.
Selain itu, di kawasan cagar budaya tersebut juga bakal dikembangkan sepeda air.
Nantinya, dibuat bendungan di sungai yang berada dan melintas di Gua Sunyaragi. Nah, di situlah sepeda air dioperasikan.
Teknisnya, pengelola Gua Sunyaragi bakal membuat sungai itu tetap dialiri air dengan pompa mesin dari bendungan. Lintasan sepeda air terbentang sepanjang seratus meter.
Jumlah sepeda air yang dioperasikan terbatas. Di samping itu, pengelola sedang menata pedagang, baik kuliner tradisional, modern, kaus suvenir dan cendera mata. (Mike Dwi Setiawati/Radar Cirebon/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cicip Menu di Dapur Pengungsi, Idrus Marham: Enak
Redaktur & Reporter : Ragil