jpnn.com, PASAMAN BARAT - Sebanyak empat orang wisatawan ditemukan meninggal dunia saat berwisata di tempat pemandian Lubuak Cempong, IV Koto Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu, sekitar pukul 11.00 WIB.
"Informasi sementara, korban pergi wisata dengan mandi-mandi saat Lebaran," kata Koordinator Basarnas Pasaman Dhio Ulwi Finanda di Simpang Empat, Kabupaten Pasaman Barat, Sabtu.
BACA JUGA: Wisatawan Polandia tak Sabar Ingin Segera Berkunjung ke Bali
Korban yang meninggal dunia itu teridentifikasi bernama Zian laki-laki umur 11 tahun, Rehan laki-laki umur 17 tahun, Ataya perempuan umur 18 tahun, dan Remita perempuan berumur 49 tahun.
"Keempat korban beralamat di Jambak Timur Jalur 10. Satu orang atas nama Ali Akbar (54) selamat," kata Dhio.
BACA JUGA: 2 Wisatawan Meninggal Dunia Akibat Terseret Ombak Â
Berdasarkan informasi yang diperoleh, korban pergi untuk bermain air di objek wisata itu. Ketika sedang asyik bermain, awalnya korban Zian tenggelam. Kemudian, melihat ada yang tenggelam, korban Rehan berusaha membantu Zian, namun tidak berhasil.
Selain itu, korban Ataya juga berupaya membantu, tetapi tenggelam. Begitu juga dengan korban keempat, Remita, juga ikut tenggelam karena berupaya menolong korban sebelumnya.
"Melihat ada empat orang tenggelam, datang Ali Akbar untuk membantu. Namun, ia hampir tenggelam karena kehabisan tenaga. Akhirnya, Ali Akbar diselamatkan oleh Hasbullah dan Adiwarman. Korban saat ini dilarikan ke Puskesmas IV Koto Kinali sebelum dibawa oleh keluarga masing-masing," ujar Dhio.
Dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan bencana dan kecelakaan selama libur Lebaran.
Menurutnya, potensi daerah yang rawan terjadi bencana atau kecelakaan adalah objek wisata pantai dan area perlintasan kapal ke pulau, seperti di Air Bangis menuju Pulau Panjang atau Pulau Pigago.
Dhio juga meminta masyarakat memperhatikan anggota keluarga atau anak-anak yang bermain di pinggir pantai atau sungai, serta menggunakan alat apung apabila akan berenang di pinggir pantai.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean