40 Kelurahan Dibayangi Bencana Longsor

Selasa, 23 April 2013 – 00:29 WIB
BOGOR - Puncak musim hujan pada Mei mengancam keselamatan ribuan warga di 40 kelurahan di Kota Bogor. Sebab di kota ini banyak pemukiman penduduk yang berlokasi di daerah lembah bertebing tanah, serta di pinggir aliran sungai.

“Bogor ini berbukit-bukit. Banyak masyarakat memilih tempat tinggal di daerah dekat tebingan. Sedang kontur tanahnya cenderung labil, sehingga dapat rawan longsor, terutama ketika turun hujan selama dua hari berturut-turut,” kata Sekretaris Penanggulangan Bencana Alam Kota Bogor, Dody Achdiyat.

Menurut Dody, dari 68 kelurahan di tujuh kecamatan se-Kota Bogor, ada 40 kelurahan merupakan kawasan rawan bencana alam, terutama tanah longsor dan banjir. Wilayah itu di antaranya Kelurahan Pasir Jaya, Lebak Kantin, Sempur, Empang, Baranagsiang, Balumbang Jaya, dan Cibogor.

Kabid Pelayanan Sosial Disnakersostrans Kota Bogor, Yeti Sumiati menambahkan, dengan kondisi cuaca ekstrem yang sering melanda Kota Bogor, bencana bisa terjadi tiba-tiba. ”Tapi kami tetap sigap mengantisipasi bencana,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Selama 2013 dari Januari sampai 8 Maret 2013, sudah ada 99 kejadian di antaranya tanah longsor 48 kali, kebakaran tujuh kali, banjir 25 kali, rumah roboh sebanyak 15 kali, orang hanyut 3 kali dan lain lain satu kejadian.

Mantan lurah Sempur itu menjelaskan, selain persiapan tenaga dan peralatan, persiapan bantuan berbentuk persedian barang di gudang, seperti natura, peralatan dapur, selimut, matras dan terpal juga telah disediakan.

”Kami siap menghadapi bencana. Tapi, kami juga harus melihat kondisi dan keadaan bencananya, parah atau tidak. Bencana tersebut menjadi skala prioritas kami,” jelasnya.

Menurutnya, ada 107 anggota Tagana yang akan diterjunkan langsung ke lokasi bencana. Dari total 68 kelurahan di enam kecamatan, Tagana akan menempatkan dua sampai empat personel, agar penanganan bencana bisa lebih cepat. Menurutnya, ada tiga fase pra penanganan bencana versi Tagana, mulai dari siap siaga 24 jam di posko, melaksanakan mitigasi bencana atau pendataan daerah rawan bencana, dan pengadaan perlengkapan bantuan.(ram/b)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Kiai Subchan Ada Turunan Tionghoa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler