jpnn.com, JERMAN - Sebanyak 40 persen warga Jerman disebut masuk dalam kelompok risiko tinggi pada gelombang kedua pandemi Covid-19 yang menerpa Eropa.
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan warga Jerman masuk dalam kategori risiko tinggi karena faktor usia.
Populasi Jerman sebagian besar dihuni oleh usia lanjut. Jerman mejadi negara kedua di dunia dengan populasi lansia terbanyak.
Jens juga menambahkan jika penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas, juga sangat umum ditemui di Jerman, seperti juga di banyak negara berkembang.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Serahkan 20.000 Masker Untuk Acara Pernikahan Putri Habib Rizieq
"Semua ini menjadi faktor risiko bagi virus seperti juga banyak penyakit infeksi lainnya," kata Jens Spahn. Jika didefinisikan, sekitar 30 sampai 40 persen dari populasi adalah kelompok risiko tinggi," imbuhnya.
Dia juga memperingatkan, bahkan jika hanya dua persen dari 20 ribu kasus baru setiap harinya, yang dirawat di rumah sakit, akan membutuhkan 400 rumah sakit untuk menampungnya.
BACA JUGA: Penanganan Covid-19 di Indonesia di Jalur yang Tepat
Dia melanjutkan kondisi itu akan membuat guncangan besar pada sistem kesehatan Jerman.
Dilansir dari Worldometer, Jerman memiliki total kasus infeksi sebanyak 693.470, dengan total pasien meninggal mencapai 11.700.
Terdapat tambahan kasus baru sebanyak 4.493 per Selasa 10 November 2020, dengan 43 orang meninggal. (deu/ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia