Data nama, nomor telepon, dan kemampuan daya beli seseorang ternyata bisa menjadi komoditas bisnis. Tak sedikit yang mengumpulkan data semacam itu untuk kepentingan penjualan produk dan penawaran jasa. Yang paling berbahaya, data itu dibeli orang untuk kejahatan, seperti SMS penipuan.
---
PERNAH ditelepon orang tak dikenal, namun si penelepon menyebut nama kita dengan sangat lengkap? Ya, akhir-akhir ini telepon semacam itu sering menyasar orang-orang kelompok menengah ke atas. Rata-rata memang menawarkan berbagai produk atau jasa. Mulai kartu kredit, asuransi, hingga investasi berjangka.
Yang tak kalah marak adalah SMS gateway (satu pesan ke banyak nomor) untuk kepentingan bisnis telemarketing.
Juga, SMS bernada penipuan yang meminta pulsa, transfer uang, atau kabar palsu. Bagi sebagian orang yang menginginkan privasi, kondisi itu tentu sangat mengganggu.
Pernahkan Anda mereka-reka dari mana penelepon dan pengirim pesan itu mendapatkan nomor kita? Inilah yang kami telusuri beberapa hari belakangan. Ternyata salah satu sumber nomor-nomor telepon tersebut adalah database perusahaan yang kini banyak diperjualbelikan.
Mendapatkan database itu sangat mudah. Ketik saja di mesin pencari "jual database perusahaan". Hasilnya, banyak situs atau forum yang menawarkan jual beli database untuk keperluan telemarketing.
Para penjual itu terang-terangan menawarkan database berisi kontak dan nama ribuan orang. Penjual tersebut berasal dari banyak kota. Koran ini pun menelusuri dengan membeli database dari beberapa penjual di Surabaya.
Harga database yang ditawarkan bervariasi. Umumnya mereka menjual database tersebut layaknya menu makanan di restoran cepat saji, yakni sistem paket. Paket itu biasanya merujuk pada isi database. Misalnya, database pemilik kartu kredit, rumah mewah, apartemen, member golf, pelanggan operator seluler, pembeli mobil, pelanggan rental mobil, pemasang iklan, hingga pengunjung restoran di sebuah mal.
Selain bergantung pada isi database, tinggi rendahnya harga terkait dengan jumlah database. Jawa Pos mendapati harga termurah Rp 200 ribu. Namun, koran ini juga membeli paket komplet yang disediakan sebuah penjual di forum internet, harganya Rp 1 juta.
Soal isi dan jumlah data, memang jumlahnya ribuan. Si penjual menyebut jumlah database itu 400 ribu. Tetapi, kami belum menghitung jumlah pastinya.
"Ini koleksi saya yang paling lengkap dan ter-update. Beberapa kontak yang tidak bisa dihubungi sudah tersortir," ujar Mulyono, salah seorang penjual database di Surabaya. Meski yang diperjualbelikan termasuk barang privasi, Mulyono terang-terangan dalam bertransaksi.
Awalnya, koran ini menghubungi Mulyono via telepon yang dia pasang di sejumlah forum internet. Dengan dalih tak ingin dianggap tipu-tipu dan mengecewakan konsumennya, Mulyono memilih melakukan transaksi COD (cash on delivery) daripada mengirim via paket.
Sebelum bertemu, Mulyono menawari pembeli apakah database yang akan dibeli perlu di-burning dan dikemas ke CD atau cukup dikopi antar flash disk. Jika pilihan jatuh ke nomor dua, Mulyono menawarkan untuk ketemuan di warnet sekitar Wonocolo.
Ketika bertemu, Mulyono bercerita banyak tentang isi barang yang dijualnya. Seperti halnya seorang sales, Mulyono menjelaskan kelebihan-kelebihan barang yang dia jual.
Misalnya, klaim bahwa isi database yang dia jual asli, bukan hasil copy paste data sembarangan. Dia juga menyebut koleksi database-nya terlengkap dan up-to-date. "Sudah saya cek dan sortir sehingga 90 persen lebih data ini akurat," jelas Mulyono sembari mengutak-atik dua ponsel BlackBerry-nya.
Selain menjelaskan produk yang dia jual, Mulyono menceritakan klien-klien yang selama ini memanfaatkan database-nya. Kebanyakan memang telemarketing. Mayoritas pembeli database itu perusahaan, sebagian lagi baru perorangan. "Kalau yang beli perusahaan langsung, biasanya mereka meminta kuitansi. Kalau yang beli perorangan, jarang meminta kuitansi,'' ujarnya lantas menawarkan apakah transaksi perlu bukti kuitansi atau tidak.
Di akhir pembicaraan, Mulyono menjanjikan produk yang dijualnya bergaransi. Artinya, jika CD atau isi di dalamnya tidak bisa diakses, dia siap mengganti dengan yang baru. Dia juga menyatakan siap dihubungi sewaktu-waktu untuk mengajari penggunaan database tersebut.
Database paket komplet yang dijual Mulyono dikemas dalam dua keping CD. Keping CD pertama berisi 190 Mb files. Sedangkan CD kedua berisi 82,2 Mb files. Dalam CD pertama terdapat 10 folder database dan 10 file berformat Microsoft Excel. (gun/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Curanmor Duel dengan Kapolsek
Redaktur : Tim Redaksi