400 Situs Jual Beli Tiket Bobol Dalam Satu Bulan

Jumat, 31 Maret 2017 – 15:09 WIB
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid) Siber Bareskrim membongkar sindikat hacker, Kamis (30/3) kemarin. Sindikat ini membobol sebuah situs jual beli tiket selama hampir satu bulan.

Hasil penjualan tiket yang dilakukan bisa mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Diduga sindikat ini telah membobol sekitar 400 situs.

BACA JUGA: Permisi, Ada Hacker Membobol Situs KPU Kota Jogja

Kanit III Subdit I Direktorat Siber AKBP Idam Wasiadi menjelaskan bahwa awalnya pemilik tiket.com melaporkan adanya hacking pada situsnya. Setelah diperiksa, diketahui bahwa sudah satu bulan pembobolan ilegal atau hacking itu dilakukan oleh sindikat ini. ”Baru sadar setelah sebulan,” tuturnya.

Ada empat orang dalam sindikat tersebut, yakni MKU, AI, MTN dan SH. MKU, AI dan MTN yang tinggal di Kalimantan Timur bertugas untuk menindaklanjuti penjualan tiket setelah dilakukan pembobolan. ”Yang melakukan pembobolan itu SH, saat ini masih dikejar dan tinggalnya di Jakarta,” terangnya.

BACA JUGA: 18 Hacker Diringkus Polda Jabar

Pembobolan tersebut dilakukan dengan cara mendapatkan user name dan password situs tersebut. Dengan keduanya, maka pembobol bisa mendapatkan tiket berupa kode booking. ”Kode booking itulah yang kemudian dijual,” ujar Idam kemarin.

Mereka juga menyiapkan tabungan tersendiri untuk menampung uang hasil penjualan tiket tersebut. Hasilnya 50 persen untuk pembobol dan 50 persen untuk tiga orang yang menjual tiket tersebut. ”Ini sangat rapi,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ingat, Fungsi BCN Bukan Hanya untuk Perangi Hoax

Penjualan kode booking atau tiket ini dilakukan dengan cukup intens. Misalnya, tiket ini dijual dengan memberikan iming-iming harga promo. ”Tiket ini dijual dengan harga yang lebih murah,” ujarnya.

Selama satu bulan membobol situs tersebut, kerugian yang terjadi mencapai Rp 1 miliar. Dia menuturkan, karena itu akan diterapkan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU). ”Uang hasil kejahatan ini ada yang dibelikan rumah dan sebagainya,” paparnya.

Menurutnya, dari pengakuan ketiganya diketahui bahwa setidaknya ada 400 situs yang telah dibobol sindikat tersebut. Ratusan situs itu dipilih yang memiliki nilai ekonomi. ”Sehingga, mereka murni untuk mencari uang,” ujarnya. (idr/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler