BACA JUGA: Oknum Brimob Tembaki Nelayan
Sedikitnya, 506 korban gempa 2007 tak jelas penerimanya
"Dari data yang diberikan Pemko ke kami sebelum rekomendasi DPRD dikeluarkan, penerima bantuan gempa berjumlah 8.286 orang
BACA JUGA: TNI Siap Menindak Tegas
Saat itu tercatat 900 masyarakat rumahnya mengalami rusak beratBACA JUGA: Giliran TNI AL Bentrok dengan Polisi
Sisanya, sebesar masyarakat itu digabungkan jumlahnya dengan masyarakat yang terdata di korban gempa yang rumahnya rusak sedangAnehnya pada Perwako yang dikeluarkan Pemko korban gempa malah membengkak dari angka itu,"ÃÂ ujar Anggota Komisi C, Januardi Sumka, kemarin.Data korban gempa yang rumahnya rusak sedang berjumlah 1.829 orangDengan adanya penambahan angka sekitar 380 orang dari korban gempa yang telah diverifikasi, total keselurahannya berjumlah 2.209 orangPada Perwako No 7 tahun 2010 tentang Penyaluran Dana Gempa, korban gempa 2007 untuk rusak sedang berjumlah 2.715 orang
Artinya terjadi penambahan korban gempa sebanyak 506 orangJika dikalkulasikan ada dana yang raib sekitar Rp 2,7 miliarUntuk korban gempa yang rumahnya rusak ringan berjumlah 6077 orang dan tidak ada penambahan dalam Perwako.
"Ini kan aneh jadinyaKok tiba- tiba saja muncul angka segituVerifikasi korban gempa sudah final saat Pemko telah menyerahkan data itu ke kamiKe mana dana sekitar Rp 2,7 miliar ini raibnyaInilah hebatnya Pemko data itu selalu bertambah dan tak pernah berkurangKondisi ini juga terjadi saat verifikasi pedagang Pasar Raya,"ÃÂ ungkap mantan Ketua Pansus Forum Warga Kota (FWK) itu.
Pentolan Partai Demokrat ini menyebutkan meski rekomendasi telah dikeluarkan, bukan berarti pengawasan pansus terhadap rekomendasi terhenti"Kami masih tetap mengawasi kinerja Pemko dalam melaksanakan hasil rekomendasiPemko jangan bermain lagi lahKasihan orang hidupnya sudah susah ditambah susah lagiTentu saja pembagiannya yang diterima masyarakat menjadi sedikit karena adanya penambahan data fiktif ini,"ÃÂ katanya.
Jamasri, anggota pansus lainnya berharap Pemko Padang dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang transparan dalam penyaluran dana gempa dan tidak me-mark up dana bantuan gempa itu"Jangan bermain-main dengan dataBerikan data yang validJangan disunat lagi bantuan gempa ituKasihan masyarakat,"ÃÂ ucapnya.
Ia juga mempertanyakan penambahan angka sekitar 506 orang untuk korban gempa rumahnya rusak sedang"Angka itu didapatkan dari manaVerifikasi sudah selesai kenapa ada penambahan data lagi, kemana uang itu masuknya,"ÃÂ ucapnya.
Anggota pansus lainnya Maidestal Hari Mahesa juga mengaku kaget adanya penambahan korban gempa untuk rumah rusak sedang"Saya juga kaget setelah menerima Perwako Pemko kok terjadi penambahan angkaIni tak bisa dibenarkanDulu data korban gempa bermasalah sebelum dicairkanDimana angkanya membengkakKini setelah disalurkan membengkak lagiHebat ya bisa terus menerus membengkak seperti itu,"ÃÂ sindirnya.
Ia menilai data penerima gempa 506 orang data fiktif dan tak bisa dipertanggungjawabkan"Kok tiba- tiba saja ada penambahan seperti itu. Transparanlah dalam memberikan data jangan mengakali seperti itu,"ÃÂ sebutnya
Ditempat terpisah, Kepala BPBD Kota Padang Dedi Henidal mengakui adanya penambahan data sekitar 506 orang ituNamun katanya penambahan itu muncul setelah ia mengimput data dari RT sampai ke kelurahan
"Memang ada terjadi penambahan angka tapi itu setelah verifikasi dilakukanKami tak mau nanti berpolemik lagi dalam penyaluran dana gempa ituMakanya kita hitung lagi sehingga hasilnya lebih validIntinya setiap korban gempa mendapatkan bantuanKita tak mau tak ada korban gempa yang tak dapat bantuanUang telah disalurkan sesuai dengan pagu anggaran yang tersedia,"ÃÂ tuturnya.(a/padeks)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kusta Masih Hantui Manado
Redaktur : Tim Redaksi