437 Warga Digigit Anjing, Dua Meninggal

Jumat, 24 Juli 2015 – 00:47 WIB

jpnn.com - TONDANO - Sial menimpa 437 warga Minahasa. Mereka digigit hewan berpotensi rabies. Kepala Dinas Kesehatan Minahasa dr Yuliana Kaunang mengungkapkan, pada Januari hingga Juni 2015, 437 orang itu digigit anjing. Bahkan, dua korban dinyatakan posotif rabies hingga akhirnya meninggal dunia.

"Data enam bulan terakhir menunjukkan kasus gigitan bervariasi. Tertinggi ada di April dengan 91 kasus gigitan," ungkapnya, kemarin (23/7). 

BACA JUGA: Astaga, Masih Ada 5 Perusahaan Belum Bayar THR

Menurutnya dua korban meninggal karena lalai. "Mereka (korban, red) tidak melakukan penyuntikan saat digigit hewan rabies," lanjutnya.

Ia mengimbau masyarakat cepat bertindak jika terkena gigitan hewan berpotensi rabies seperti anjing dan monyet. 

BACA JUGA: Ngeri, Terlindas Lalu Terseret di Kolong Bus Hingga 20 Meter

"Langkah pertama tentu dicuci dengan air mengalir memakai sabun setiap interval waktu 15 menit. Setelah itu, jika hewan yang melakukan gigitan mati atau hilang, segeralah melapor ke Puskesmas untuk disuntik," ujar Kaunang.

Dengan begitu, lanjutnya, korban rabies bisa selamat. Karena jika sudah masuk masa-masa inkubasi akan semakin parah. 

BACA JUGA: Ya Ampun! Terseret Jaka Tingkir Sejauh 400 Meter, Inalillahi...

"Jadi jangan tunggu, langsung lapor ke Puskesmas agar bisa diobesrvasi. Puskesmas akan berkoordinasi dengan Puskesmas yang memiliki rabies center untuk permintaan vaksin yang akan disuntikan," pungkas Kaunang.

Sementara itu, sejumlah warga mengaku masih belum mengerti bahaya rabies. "Memang kita tahu penyakit rabies. Namun sebagian besar belum tahu bagaimana penularan dan bahayanya," aku Riko Wulur, warga Tondano yang gemar memelihara anjing.

"Apalagi, banyak masyarakat yang suka anjing. Jadi perlu ada sosialisasi rutin agar kita bisa tahu bagaimana mencegah bahkan mengatasi gigitan-gigitan hewan ini," tuturnya. (fgn/rof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandara Banyuwangi Aman, Jember Masih Ditutup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler