44 Tentara India Tewas Dibom, Pakistan Jadi Sasaran Kemarahan

Minggu, 17 Februari 2019 – 02:43 WIB
Demonstran membakar bendera Pakistan dan gambar PM Imran Khan di Patna, India, Jumat (15/2). Foto: PTI

jpnn.com, SRINAGAR - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi berang bukan kepalang. Dia tak terima 44 prajurit militernya tewas mengenaskan dalam serangan bom bunuh diri di Pulwama, Kashmir, India, Kamis (14/2). PM ke-14 India tersebut berjanji untuk membalas setimpal semua pihak yang terlibat, termasuk Pakistan.

"Mereka yang melakukan tindakan keji itu akan membayar mahal dan yang mendukungnya pasti mendapat hukuman," ujar Modi setelah rapat dengan penasihat keamanannya kemarin (15/2) seperti dikutip Indian Express.

BACA JUGA: Gara-Gara Hal Sepele, Nikhil Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Ayahnya

BBC melaporkan, serangan tersebut terjadi saat konvoi 78 bus berisi pasukan keamanan India melaju di tol Srinagar-Jammu. Tiba-tiba mobil yang dikendarai Adil Dar menyusul. Mobil itu ternyata dipenuhi bahan peledak. Blarrr, ledakan keras terjadi di tengah-tengah konvoi. Itu adalah serangan terburuk di Kashmir dalam beberapa dekade.

Tak berselang lama, kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammad, merilis sebuah video. Isinya adalah paparan dari Adil Dar.

BACA JUGA: Jutaan Warga India Cuci Dosa di Sungai Suci

Pemuda yang berusia sekitar 19-21 tahun itu mengaku bergabung dengan Jaish-e-Mohammad sejak 2018 gara-gara tak terima dengan perlakuan pemerintah India terhadap penduduk muslim Kashmir.

Dar menyatakan, jika video yang dibuatnya itu diputar, dirinya berarti sudah meninggal dalam menunaikan tugas serangan ke militer India.

BACA JUGA: 129 Pemuda India Masuk Jebakan Kampus Abal-Abal Amerika

Selama ini India memang menggunakan cara brutal untuk menangani protes di Kashmir. Mereka menembaki penduduk dengan peluru pelet dan mengakibatkan ribuan orang mengalami luka di bagian mata. Sebagian akhirnya benar-benar buta.

Dar hanya satu di antara ratusan penduduk Kashmir yang bergabung dengan Jaish-e-Mohammad. Pemimpin oposisi Rahul Gandhi mengungkapkan bahwa jumlah pemuda di wilayah tersebut yang bergabung dengan militan terus naik. Pada 2016 hanya ada 88 orang, tapi tahun lalu tercatat 191 orang.

Pakistan menjadi salah satu sasaran kemarahan India. Dilansir Reuters, demo menuntut Pakistan bertanggung jawab terjadi di berbagai wilayah.

India menuding Pakistan melindungi kelompok Jaish-e-Mohammad dan tak berbuat banyak untuk membubarkan mereka. India juga menyatakan punya bukti tak terbantahkan bahwa Pakistan terlibat dalam serangan tersebut.

Pakistan langsung menampik tudingan itu. Selama ini hubungan dua negara memang naik turun. Mereka sama-sama mengklaim memiliki seluruh wilayah Kashmir, tapi masing-masing hanya menguasai sebagian.

Menteri Keuangan India Arun Jaitley menegaskan bahwa negaranya akan mengambil semua langkah diplomatik untuk mengisolasi Pakistan dari kancah internasional.

Pakistan juga akan dicabut dari daftar negara paling disukai. Negara yang dimasukkan India dalam daftar itu diberi keistimewaan dalam perdagangan. Pakistan masuk daftar tersebut pada 1996.

Rencananya India juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk memasukkan Masood Azhar, pendiri Jaish-e-Mohammad, dalam daftar teroris. India sudah pernah melakukannya, tapi dihalangi Tiongkok. Negeri Panda itu merupakan sekutu Pakistan. (sha/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... India Lelang Ribuan Barang Gratifikasi Milik Pejabat


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler