jpnn.com - JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) memberikan beasiswa penuh bagi 48 finalis Garena Youth Championship 2023.
Para finalis itu ialah siswa SMA/SMK/MA sederajat yang terpilih dari lima puluh ribuan lebih peserta ajang kompetisi gim bergengsi tingkat nasional.
BACA JUGA: Pendaftaran CPNS 2023 & PPPK, Universitas Terbuka Buka Banyak Lowongan
Wakil Rektor IV UT Rahmat Budiman, S.S., M.Hum., Ph.D., mengungkapkan beasiswa tersebut bisa digunakan para finalis ketika akan masuk ke jenjang perguruan tinggi.
"Jadi, ketika lulus SMA sederajat, mereka tinggal lapor ke UT daerah untuk memilih program studi apa saja, kecuali Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Kami berikan beasiswa selama 8 semester," kata Rahmat seusai menyerahkan beasiswa pendidikan bagi 48 finalis secara simbolis, Minggu (8/10) malam.
BACA JUGA: Buka 36th AAOU Conference, Rektor UT Ungkap Peran Teknologi Digital Dalam Pembelajaran
Menurutnya, selama pemberian program beasiswa ini, UT akan melakukan evaluasi. Dia menjelaskan jika indeks prestasi kumulatif atau IPK memenuhi standar, maka beasiswa dilanjutkan hingga delapan semester.
Mengenai nominal beasiswa UT ini, Rahmat mengungkapkan besarannya sekitar Rp 50 juta per semester untuk 48 finalis. Jadi, jika ditotal hingga para siswa ini lulus, sekitar Rp 400 juta.
BACA JUGA: Ingin Kuliah & Magang di Inggris Raya, Hadiri Study in UK Expo 2023, Catat Tanggalnya
"Masing-masing peserta beasiswa ini biaya satu semesternya Rp 1,3 juta. Mereka akan masuk dalam paket "PPM". Jadi, bahan ajar kami siapkan, mereka tinggal belajar saja," ungkap Rahmat.
UT saat ini membidik kalangan anak muda.
Salah satunya dengan memberikan beasiswa bagi para siswa yang berprestasi di bidang e-sport.
Dia mengatakan dari 500 ribu lebih mahasiswa UT saat ini, 75 persennya berusia di bawah 25 tahun.
Nah, mereka itu sangat gandrung dengan teknologi.
Rahmat mengaku takjub melihat latar belakang para finalis, terlebih mereka bukan dari Jakarta, tetapi daerah.
Artinya, lanjut Rahmat, akses teknologi sudah merata ke daerah-daerah di Indonesia.
Hal ini menjadi kesempatan UT untuk memperkenalkan layanannya.
Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi generasi muda yang mengaku susah mendapatkan pendidikan.
"Kami akan dorong para finalis Garena Youth Championship 2023 dalam kegiatan Disporseni, bukan hanya tingkat nasional, kalau perlu hingga internasional," ucapnya.
Rahmat juga terkesan karena para peserta ini harus mencantumkan nilai rapor.
Ini membuktikan mereka yang suka main gim juga memiliki performa prestasi di sekolah yang baik.
Hal itu juga menghapus stigma bahwa para gamers merupakan orang-orang yang tidak punya pekerjaan.
Dia yakin jika para gamers itu berkuliah di UT, aktivitas mereka tidak akan terganggu.
Biasanya gamers itu main gim sampai 12 jam sehari.
"Nah, gamers membutuhkan UT, karena mereka tidak perlu meninggalkan profesinya sebagai gamer. Jadi, UT-lah yang paling pas untuk para gamers," terangnya.
Pada kesempatan sama, Ardian, Kaptem Tim SMK Texar Klari, sangat bersyukur bisa mendapatkan beasiswa UT.
Dia ingin sekali kuliah, karena kedua kakaknya tidak ada yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
"Kedua abang saya langsung bekerja selepas SMA. Alhamdulillah saya bisa kuliah tanpa mengganggu hobi saya main gim yang sudah saya geluti sejak TK," kata Ardian yang kini duduk di kelas XII SMA.
Dia berencana jika sudah masuk UT, akan mengajak kedua kakaknya mendaftar kuliah di tempat yang sama tanpa mengorbankan pekerjaannya.
Sebagai informasi, sebanyak 12 tim Free Fire terbaik mewakili sekolah-sekolah di Indonesia menjalani babak grand final Garena Youth Championship 2023, Minggu (8/10) di Jakarta International Velodrome.
Adapun 12 tim sekolah dari Sumatera hingga Ternate yang masuk final, yakni SMK IX Lurah (Jambi), SMAN 1 Semarapura (Bali), SMAN 1 Amurang (Sulut), SMAN 7 Bengkulu (Bengkulu), SMKN 2 Singkawang (Singkawang).
Lalu, SMK Texas Klari (Karawang), SMAN 1 Tidore Kepulauan (Ternate), SMKN 6 Pekanbaru (Pekanbaru), SMK Garuda Nusantara (Bekasi), SMKN 1 Krangkeng (Indramayu), SMK Raden Paku Wringinanom (Jombang), dan MAN 1 Kota Kediri (Madiun). (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad