BEKASI - 48 wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) terjaring saat bermesraan dengan teman kencannya di beberapa café di Jalan Alternatif, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Sabtu (21/4) tengah malam.
Setelah terjaring, puluhan ”wanita malam” itu lantas digelandang ke Markas Polres Metro Bekasi Kota untuk didata. Selanjutnya, para pelacur itu dikirim ke Panti Sosial Pasar Rebo, Jakarta Timur guna dibina.
Operasi itu digelar jajaran BNK Kota Bekasi, Satpol PP Kota Bekasi dan Polresta Metro Bekasi Kota. Kasat Narkoba Polres Metro Bekasi Kota Kompol Sangadi mengatakan operasi ini digelar guna memberantas penyakit masyarakat (pekat). Operasi itu digelar di café-cafe yang berada di perbatasan Kota Bekasi-Jakarta Timur. ”Kami menjaring wanita yang tidak memiliki identitas dan PSK,” terangnya.
Dari 48 wanita itu, terang Sangadi juga, tiga orang diantaranya sempat memanjat loteng untuk meloloskan diri dari sergapan petugas. ”Mereka mencoba mengecoh petugas dengan melarikan diri. Tapi berhasil kami tangkap,” ungkapnya lagi. Dalam operasi yang sekaligus operasi narkoba itu polisi tidak menemukan satu pun bukti kepemilikan barang terlarang.”Semua wanita yang terjaring dibina di Panti Sosial Pasar Rebo,” ungkapnya juga.
Menurut data yang dihimpun INDOPOS, walau puluhan PSK dikirim ke Panti Sosial Pasar Rebo untuk dibina tapi jumlah wanita nakal di Kota Bekasi tidak berkurang. Pada 2010 lalu, ada 58 PSK dibina. Lalu pada 2011, ada 70 PSK yang dikirim ke sana. Sedangkan untuk 2012 ini 48 PKS telah dikirim ke Panti Sosial Pasar Rebo guna mendapatkan pelatihan agar berhenti menjual diri.
Kebanyakan wanita penghibur yang menjajakan diri di Kota Bekasi tak hanya warga pribumi, tapi juga banyak pendatang dari beberapa daerah. Seperti Lampung, Jombang, Jawa Timur dan Purwakarta, Jawa Barat. Para pelacur ini beroperasi dengan usia beragam antara 18 tahun hingga 47 tahun. (dny)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perbaiki Pelayanan, Foke Resmikan Kantor Kelurahan
Redaktur : Tim Redaksi