5 Alasan Kuat Manchester United Pecat Solskjaer, Nomor 2 Sulit Dimaafkan

Senin, 22 November 2021 – 09:23 WIB
Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer. Foto: diambil dari skysports.com

jpnn.com, MANCHESTER - Manchester United resmi melengserkan Ole Gunnar Solskjaer dari kursi kepelatihan imbas kekalahan memalukan dari Watford, Sabtu (20/11).

Bertandang ke markas Watford di Vicarage Road pada pekan ke-12 Premier League, MU diterkam 1-4 oleh tuan rumah.

BACA JUGA: Manchester United Hancur Bersama Solskjaer, Ini 5 Kandidat Pelatih Baru Setan Merah

Setelah sempat berdiskusi beberapa jam, manajemen Setan Merah akhirnya mengambil keputusan memecat pelatih asal Norwegia tersebut.

Pada catatan itu, Jpnn.com telah menghimpun lima alasan mengapa manajemen MU akhirnya kehilangan kesabaran terhadap Solskjaer. Simak ulasannya di bawah ini.

BACA JUGA: Fan Brutal, Laga Lyon Vs Marseille Dihentikan, Satu Pemain Jadi Korban

1. Tidak Bisa Memanfaatkan Kualitas Pemain

Solskjaer merupakan pelatih yang beruntung karena United asuhannya dibekali banyak pemain hebat. Tambahan Cristiano Ronaldo, Raphael Varane, dan Jadon Sancho di musim ini menjadikan United memiliki skuad impian a.k.a Dream Team.

BACA JUGA: 5 Fakta Mengerikan saat Liverpool Bantai Arsenal, Mohamed Salah Masuk Buku Sejarah

Namun, Solskjaer tidak bisa memanfaatkan 100 persen kemewahan tim yang dia miliki. Selama kalender 2021, penampilan MU jauh dari kata konsisten.

2. Manchester United Kesulitan Melawan Tim yang Lebih Lemah

Kekalahan 1-4 dari tim papan bawah, Watford adalah pukulan besar bagi United. Setan Merah kian sulit bersaing di tangga juara Premier League.

Ini bukan kali pertama MU gagal meraih kemenangan melawan tim yang lebih lemah. Harry Maguire dan kolega juga gagal mendulang poin melawan tim, seperti Southampton, Aston Villa, Everton, dan Leicester City.

Di Liga Champions, United, bahkan dipermalukan klub antah berantah, Young Boys dengan skor 1-2.

3. Terlalu Mengandalkan Satu Pemain

MU beberapa kali selamat dari kekalahan bukan karena strategi jitu dari Solskjaer, tetapi lebih karena performa gemilang para pemainnya.

Pada laga kontra Atalanta di Liga Champions misalnya, MU terhindar dari kekalahan berkat andil Cristiano Ronaldo yang mencetak brace di penghujung babak kedua.

Andai tak ada Ronaldo, nasib MU mungkin bisa menjadi lebih buruk karena terus ditekan oleh Atalanta sepanjang laga.

4. Solskjaer Tak Memiliki Taktik Andalan

Ketika kita melihat Chelsea, Liverpool, dan Manchester City bermain, kita bisa melihat jelas ketiga tim tersebut memiliki identitas permainan yang dibawa pelatih mereka masing-masing.

Hal itu tidak dimiliki MU. Solskjaer memang mampu menguasai ruang ganti pemain, tetapi permainan taktisnya tidak begitu bagus ketika membesut Setan Merah.

5. Old Trafford Tak Lagi Angker

Melansir Opta, MU sedang melalui 14 laga kandang tanpa clean sheet. Ini catatan terburuk kedua MU setelah pada musim 1958/1959 mereka selalu kebobolan di Old Trafford dalam 21 laga.(sk/mcr15/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Emosional Dani Alves Setelah Kembali ke Pelukan Barcelona


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler