jpnn.com, PARIS - Masa depan Kylian Mbappe di Paris Saint-Germain kerap menghiasi pemberitaan media masa selama beberapa minggu terakhir. Sang juara dunia 2018 yang kontraknya bakal habis di tahun depan dikabarkan menolak proposal perpanjangan kontrak baru dari PSG.
Pemain berusia 22 tahun itu kerap dikaitkan dengan Real Madrid yang sudah lama mengincarnya. Keinginan Mbappe bermain untuk Madrid juga sudah bukan rahasia lagi, ia selalu bermimpi bermain di klub raksasa Spanyol itu.
BACA JUGA: Conference League: AS Roma Kalahkan Trabzonspor, Mourinho Khawatirkan Soal Ini
Kini ia harus mengambil keputusan sulit dalam kariernya. Haruskah dia tetap di PSG atau pindah ke Real Madrid dan memenuhi impian masa kecilnya. Berikut kami coba himpun lima alasan mengapa Mbappe sebaiknya bertahan di PSG dan meneken kontrak baru jangka panjang.
5. Masa Depan Real Madrid dan La Liga Terlihat Suram
BACA JUGA: Bursa Transfer: Bek Timnas Italia ke AC Milan, Gelandang Arsenal menuju AS Roma
La Liga saat ini sedang dalam masa transisi dan terlihat sedikit goyah dalam hal finansial. Setelah kehilangan Cristiano Ronaldo dan Neymar, musim ini kompetisi sepak bola tertinggi di Spanyol itu harus kehilangan Lionel Messi dan Sergio Ramos.
Hal itu membuat La Liga kehilangan jutaan pendapatan dari sponsor. Akibatnya, pendapatan yang akan didistribusikan di antara klub-klub juga akan berkurang.
BACA JUGA: Gelandang Beken Manchester City Pengin Pindah ke Liga Spanyol
Real Madrid juga berada dalam situasi keuangan yang buruk. Pengeluaran mereka untuk merenovasi stadion, ditambah dengan kerugian yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19 membuat El Real berhemat di musim panas ini.
Madrid lebih banyak menjual pemain daripada membeli. Sejauh ini mereka sudah melepas dua palang pintu handalnya, yakni Sergio Ramos ke PSG dan Raphael Varane ke Manchester United.
4. Mbappe Bisa Jadi Ikon Klub Jika Bertahan di PSG
Mbappe lahir di Paris pada tahun 1998. Lahir di Paris dan bermain untuk klub Paris adalah sebuah hal yang istimewa. Kylian Mbappe berpeluang menjadi simbol klub jika ia bertahan di PSG karena ia telah membuat dampak besar.
Pemuda keturunan Aljazair itu dapat menjadi salah satu ikon Prancis terbesar di era modern.
3. PSG Berpeluang Mendominasi Eropa Beberapa Tahun ke Depan
Kylian Mbappe dan Neymar sudah membuktikan selama beberapa tahun sebagai salah satu duet terbaik di Eropa. Kini ditambah kehadiran salah satu pemain terhebat sepanjang masa, yakni Lionel Messi, bukan tidak mungkin PSG akan merajai benua biru.
Selama dua musim terakhir performa Les Parisiens di Liga Champions cukup positif, yaitu mencapai final UCL pada 2019/20 dan menjadi semifinalis satu tahun kemudian.
Rasa penasaran PSG terhadap trofi si kuping besar mungkin bisa teratasi dengan hadirnya bala bantuan dari megabintang Lionel Messi.
2. Mbappe Bisa Jadi Legenda di PSG
PSG secara historis bukanlah klub besar seperti AC Milan atau Manchester United yang punya banyak sejarah manis. Les Parisiens baru menjelma jadi klub menakutkan di Eropa saat Qatar Sports Investments membeli klub pada 2011 lalu.
PSG memiliki banyak pemain bintang yang mengenakan seragam mereka selama bertahun-tahun lalu seperti Ronaldinho, Pauleta, David Beckham, Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani, hingga Neymar.
Mbappe adalah nama lain yang dapat ditambahkan ke daftar tersebut karena ia sudah menjadi pencetak gol terbanyak ketiga dalam sejarah klub dengan koleksi 132 golnya. Sang pemain hanya kalah dari Edinson Cavani yang megoleksi 200 gol dan Zlatan Ibrahimovic dengan 156 golnya.
1. Mbappe Bisa Membentuk Trio Terbaik dalam Sejarah Sepak Bola Bersama Neymar dan Messi
Kepindahan Messi ke PSG dari Barcelona membuat tim Prancis itu kini memiliki tim super. Di atas kertas, tim ini bisa dibilang skuad terbaik era ini, dengan superstar di setiap posisi.
Mengesampingkan pertahanan dan lini tengah, lini serang PSG terlihat sangat mengerikan.
Lionel Messi dan Neymar adalah bagian dari trio bersejarah Barcelona yang juga melibatkan Luis Suarez. Messi dan Neymar kini bersatu kembali di PSG, dengan Mbappe sebagai pendamping. Trio ini berpotensi menjadi salah satu yang paling mematikan di era modern.(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib