5 Berita Terpopuler: Banser vs Dedengkot HTI, Warning untuk Gibran, Antasari Bersuara Lagi

Sabtu, 22 Agustus 2020 – 07:00 WIB
Banser GP Ansor. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Selamat pagi pembaca setia JPNN, semoga semuanya dalam keadaan sehat selalu. Jangan lupa ya pakai masker saat bepergian dan jaga kebersihan diri selalu. Inilah lima berita terpopuler di JPNN.com hingga pagi ini:    

 

BACA JUGA: Berdua dengan Nikita Mirzani dalam Mobil Mewah, Hotman: Kita Mau Ngapain Aja, Sopir Enggak Bisa Lihat

1. Banser di Rembang Meradang Gara-gara Dedengkot HTI

Ketua PC GP Ansor Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Saad Muafi membeberkan kronologi ratusan anggota Banser setempat menggerebek rumah seseorang yang dituding sebagai dedengkot Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

BACA JUGA: Emak-emak Kaget Tabungan Rp 37 Juta Tinggal Rp 21 Ribu, Ternyata ini Pencurinya

Ratusan Banser meradang setelah Ketua PAC GP Ansor Rembang Gus Zainul menerima informasi bahwa seseorang pemilik akun Abdul Halim di Facebook telah menghina ulama NU Habib Luthfi bin Yahya, Rabu (19/8).

Baca selengkapnya, klik link di bawah :

BACA JUGA: Setelah Din Syamsuddin dan Ahmad Dhani, Fadli Zon Kecam Pembajakan Akun Pakar Kesehatan UI

Kronologi Banser di Rembang Meradang Gara-gara Dedengkot HTI

 

2. Warning Hasto PDIP kepada Gibran bin Jokowi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar sekolah partai, Jumat (21/8) dalam rangka membekali para jagonya di Pilkada Serentak 2020.?

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabumin Raka yang menjadi calon wali kota Surakarta dari PDIP juga ikut dalam kegiatan secara virtual itu.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam kegiatan itu mengingatkan semua peserta sekolah partai benar-benar berdisiplin. Secara khusus, Hasto meminta Gibran bisa menjadi contoh bagi peserta lainnya dalam menerapkan disiplin di sekolah partai.

Baca selengkapnya, klik link di bawah :

Warning Hasto PDIP kepada Gibran bin Jokowi di Sekolah Partai

 

3.  Honorer Non-K2 Tak Mau Bikin Pusing Presiden Jokowi

Penetapan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penggajian dan Tunjangan PPPK (Pegawal Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) tidak hanya dinanti honorer K2.

Honorer non-K2 juga sangat menantikan regulasi yang menjadi salah satu syarat pengangkatan PPPK hasil seleksi Februari 2019 tersebut.

Harapannya, pada penerimaan PPPK 2021, honorer non-K2 diberikan kesempatan ikut tes.

Baca selengkapnya, klik link di bawah :

Honorer Non-K2 Tak Mau Bikin Pusing Presiden Jokowi

 

4. Ferdinand Demokrat Soal Dana Miliaran untuk Jasa Influencer

Politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai positif temuan Indonesia Corruption Watch (ICW), terkait gelontoran dana hampir Rp 90,45 miliar dari pemerintah, untuk keperluan sosialisasi kebijakan melalui jasa influencer atau tokoh berpengaruh.

Menurut dia, upaya sosialisasi kebijakan melalui influencer ialah cara baru. Dengan begitu, setiap kebijakan bisa diketahui oleh khalayak.

Baca selengkapnya, klik link di bawah ini :

Respons Ferdinand Demokrat Soal Dana Miliaran untuk Jasa Influencer

 

5. Antarasi soal Barang Bukti Rp 546 Miliar di Kasus Djoko Tjandra

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mempertanyakan transparansi eksekusi barang bukti dalam kasus korupsi cessie Bank Bali dengan terdakwa Djoko Tjandra, yakni uang senilai Rp546 miliar.

Konon, uang tersebut sudah disita pada 2009 dan kemudian dititipkan ke rekening escrow account di Bank Permata.

Baca selengkapnya, klik link di bawah ini :

Barang Bukti Rp 546 Miliar di Kasus Djoko Tjandra, Antasari: Sudah Dieksekusi?

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler