jpnn.com, JAKARTA - Selamat pagi pembaca setia JPNN, semoga semuanya dalam keadaan sehat selalu. Jangan lupa ya pakai masker saat bepergian dan jaga kebersihan diri selalu. Inilah lima berita terpopuler di JPNN.com hingga pagi ini:
BACA JUGA: Lepas dari Kerajaan Inggris, Pangeran Harry Mengembalikan Uang Miliaran Pajak Warga
1. Enam Fakta Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber
Pendakwah asal Madinah Syekh Ali Jaber ditusuk saat mengisi pengajian di Masjid Falahuddin, Bandarlampung, Minggu (13/9).
BACA JUGA: Transgender Millen Cyrus Pamer Pacar Baru, Bule Ganteng nan Kekar
Pelaku terindentifikasi bernama Alfin Andrian, usia 24 tahun. Berikut sejumlh fakta tentang sosok pelaku penusukan Syekh Ali Jaber.
Pertama, orang tua Alfin menyebut anaknya mengalami gangguan jiwa.
BACA JUGA: Pak Ganjar Minta Warga Jateng Patuh Imbauan Anies Baswedan saat PSBB Jakarta
Baca selengkapnya, klik link di bawah :
6 Fakta Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber, Gerakan Gesit, Baru Sepekan di Bandarlampung
2. Arman Depari Jadi Deputi BNN Lagi, Kok Bisa?
RIDMA Foundation menyoroti terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) 116/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan BNN. Dalam Keppres tersebut disebutkan bahwa Arman Depari akan dilantik kembali sebagai Deputi Pemberantasan.
Sedangkan dalam Telegram Kapolri dengan nomor ST/2557/IX/KEP./2020 menyebutkan bahwa Irjen Arman Depari dimutasi dari posisi Deputi Pemberantasan di BNN dan kembali ke Polri.
Ketua RIDMA Foundation, Budi Raharjo menyayangkan situasi ini. Bukan saja tak lazim terjadi, perwira tinggi polisi yang memasuki masa pensiun diangkat kembali melalui Keppres untuk menempati posisi yang sama.
Baca selengkapnya, klik link di bawah :
Arman Depari Jadi Deputi BNN Lagi, Pengamat: Membingungkan dan Keterlaluan
3. Warning Fahri buat Mahfud MD
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengingatkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD bertanya ke psikolog ataupun dokter jiwa guna memastikan penusuk Syekh Ali Jaber di Lampung gila atau waras.
Mantan wakil ketua DPR itu menegaskan, keterangan keluarga ataupun tetangga tidak bisa dijadikan dasar untuk menyebut seseorang gila.
Fahri menyampaikan peringatannya melalui akun @Fahrihamzah di Twitter, Selasa (15/9). Twit itu juga ditautkan ke akun Mahfud MD.
Baca selengkapnya, klik link di bawah :
Warning Fahri buat Mahfud MD soal Cara Pastikan Penusuk Syekh Jaber Gila atau Waras
4. Anak Dibunuh Orang Tua karena Susah Belajar Online
KPAI berduka atas tewasnya seorang anak berusia 8 tahun karena dianiaya orang tuanya gara-gara susah mengikuti pelajaran secara online di kontrakannya di Kota Tangerang, dan menguburkan jasad anaknya secara diam-diam di Lebak, Banten.
Menurut polisi, Lia Handayani (26) dan Imam Safi'e (27) tega menganiaya anak mereka hingga mengakibatkan kematian karena korban sulit diajak belajar online.
Baca selengkapnya, klik link di bawah ini :
Anak Dibunuh Orang Tua karena Susah Belajar Online, KPAI Berduka
5. Nadiem Makarim: Betapa Bangganya Saya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus memopulerkan platfrom Rumah Belajar sebagai sumber belajar siswa di masa pandemi COVId-19.
Platform tidak berbayar ini diharapkan bisa membantu siswa apalagi di masa belajar dari rumah (BDR).
Pelaksana tugas (Plt.) Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin) Hasan Chabibie mengungkapkan, untuk memopulerkan Rumah Belajar, pihaknya menggunakan Influencer.
Baca selengkapnya, klik link di bawah ini :Nadiem Makarim:
Nadiem Makarim: Saya Ingin Menyampaikan, Betapa Bangganya Saya
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Natalia