5 Cara ini Diyakini Bisa Dongkrak Pertumbuhan Nasional

Jumat, 07 Agustus 2020 – 19:02 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Instagram Airlangga

jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi yang minus hingga 5,32 persen lantaran terdampak pandemi corona menjadi sorotan publik.

Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan pemerintah sudah menyiapkan lima langkah untuk mencegah perekonomian masuk ke dalam jurang resesi, dan mendorong pemulihan ekonomi pada kuartal tiga dan empat 2020.

BACA JUGA: Ekonomi Jatuh Minus 5,32 Persen, Begini Respons Jokowi

Pertama, pemerintah akan melakukan belanja besar-besaran untuk menghadapi ancaman resesi yang bakal datang. Lewat cara ini, kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19 bisa diredam.

"Lewat belanja besar-besaran permintaan dalam negeri meningkat dan dunia usaha tergerak untuk berinvestasi," kata Airlangga.

BACA JUGA: Juli 2020, Trafik Penumpang di Bandara Angkasa Pura I Tumbuh 110 persen

Belanja pemerintah diakui menjadi instrumen yang menjadi daya ungkit untuk memulihkan ekonomi di saat krisis akibat pandemi Covid-19.  Selain itu sektor swasta dan UMKM harus dipulihkan kembali dengan stimulus.

Kedua, pemerintah sudah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Komite ini dipimpin oleh Airlangga Hartarto dan Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana.

BACA JUGA: Kepercayaan Masyarakat Meningkat, Jumlah Penumpang Pesawat Naik

Lewat komite itu penanganan kesehatan dan ekonomi terus berjalan sinergi. Selain itu komite harus bisa memastikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal tiga 2020 tetap terjaga. Kuartal tiga adalah momentum Indonesia jatuh ke jurang resesi atau tidak.

Ketiga pemerintah sudah memberikan bantuan ke UMKM, yang juga menjadi salah satu sektor yang terpukul paling awal akibat pandemi Covid-19. Pemerintah menyiapkan berbagai program untuk mengungkit sektor ini menggeliat kembali.

Pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan restrukturisasi dan subsidi bunga kredit bagi UMKM.  Selanjutnya ada pula bantuan UMKM produktif dan kredit berbunga rendah.

Keempat pemerintah juga menempatkan Dana di Perbankan. Ini dilakukan untuk memutar kembali roda ekonomi. Penempatan yang telah dilakukan pemerintah adalah Rp 30 triliun di Himpunan Bank Milik Negara, serta Rp 11,5 triliun di Bank Pembangunan Daerah.

Penyaluran kredit perbankan sudah membaik seiring dengan adanya penempatan dana pemerintah tersebut.  Terbukti adanya penyaluran kredit yang besar dari bank-bank penerima penempatan dana tersebut.

Hingga 22 Juli 2020, penyaluran kredit dari penempatan dana di Himbara telah mencapai Rp 43,5 triliun kepada 518.797 debitur.

Kelima, pemerintah melakukan  Penjaminan Kredit Modal Kerja untuk Korporasi. Program kepada korporasi padat karya ini dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

“Perbankan telah menandatangani perjanjian penjaminan terutama untuk sektor padat karya yang merupakan sektor yang banyak memperkerjakan pekerja," tutur Airlangga.

Sementara sejumlah ekonom menakar dampak pembukaan kembali aktivitas ekonomi di tengah situasi pandemi mampu mendorong pertumbuhan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler