jpnn.com - Alergi bahan pakaian bisa diartikan sebagai reaksi negatif kulit yang disebabkan oleh pemakaian pakaian dan/atau kain lain yang bersentuhan dengan kulit.
Kondisi tersebut merupakan salah satu bentuk alergi kontak. Sumber dari masalah kulit tersebut mungkin dari bahan itu sendiri.
BACA JUGA: 5 Cara Mengatasi Gatal karena Eksim pada Anak
Penyebab
Apapun asal bahan pakaian, apakah itu wol domba, kasmir, atau rambut unta, potensi untuk alergi kontak tetap ada untuk mereka yang sensitif terhadap lanolin, bahan pakaian yang diproduksi oleh kelenjar minyak hewan.
BACA JUGA: Penyebab dan Cara Mengatasi Puting Gatal saat Menyusui
Alergi pada bahan silk biasanya jarang terjadi. Jadi, bahan ini umumnya aman digunakan oleh sebagian orang.
Meskipun begitu, alergi terhadap pakaian berbahan dasar tumbuhan, seperti katun dan linen juga tetap ada. Namun, bahan-bahan tersebut mungkin menyebabkan reaksi, bukan sebagai penyebab dari alergi bahan pakaian itu sendiri.
BACA JUGA: Selangkangan Sering Gatal? Ketahui 5 Penyebabnya
Seringkali, penyebab kondisi ini adalah pewarna atau zat kimia lainnya yang terkandung dalam pakaian.
Menurut Harvard Health Publishing, alergi kontak bisa menjadi kondisi kronis jika:
Gejala tidak ditangani dengan baik.
Kulit terus menerus terpapar dengan pemicu alergi.
Kalau sudah begini, kulit akan menjadi terasa tebal, bersisik, dan kering. Warna kulit berubah dan kehilangan rambut pada area terkena juga dapat terjadi. Karena itu, cara mencegah alergi bahan pakaian perlu Anda ketahui.
Gejala
Gejala yang ditimbulkan dari alergi bahan pakaian adalah tampilan kemerahan dan gatal pada kulit. Terkadang, gejala tersebut muncul beberapa jam setelah Anda terpapar bahan pakaian.
Beberapa kasus lainnya menyebut gejala muncul setelah beberapa hari, bulan, bahkan tahun, setelah Anda mengenakan bahan pakaian tertentu.
Gejala-gejala biasanya dimulai pada lipatan kulit Anda atau area lain yang bersentuhan dengan bahan pakaian Anda. Gejala tersebut biasanya muncul pada bagian lengan, belakang lutut, ketiak, pangkal paha, dan di sisi mana pun pakaian terasa ketat.
Dengan perawatan yang tepat, gejala yang Anda rasakan mungkin akan hilang dalam dua sampai tiga minggu. Namun, Anda harus menghindari bahan apapun yang jadi penyebab alergi Anda.
Jika Anda terus menerus terpapar dengan penyebab alergi bahan pakaian, Anda mungkin akan mengembangkan gejala alergi kontak kronis. Kondisi tersebut bisa bertahan hingga bertahun-tahun.
Bagaimana cara mencegah alergi bahan pakaian?
Jika Anda mengidap alergi bahan pakaian, cara terbaik untuk mencegah masalah adalah dengan menghindari semua pakaian atau bahan pakaian yang terbuat dari penyebab alergi Anda.
Terkadang, cara tersebut sulit dilakukan karena bahan pakaian terbuat dari ramuan bahan kimia dan pewarna yang tidak diidentifikasi sevara individual. Karena itu, beberapa langkah di bawah ini bisa menjadi cara mencegah alergi bahan pakaian:
1. Kenakan pakaian yang terbuat dari bahan alami, seperti katun dan linen
2. Kenakan pakaian dengan warna kalem karena mengandung lebih sedikit pewarna
3. Kenakan pakaian yang longgar di cuaca panas
4. Hindari pakaian dengan tanda “non-iron” dan “anti-kotoran” karena kemungkinan bahannya telah ditangani dengan bahan kimia
5. Hindari pakaian dengan tanda “cuci secara terpisah” karena pakaian jenis ini cenderung lebih mudah luntur.
Dokter kulit Anda mungkin memiliki rekomendasi lebih rinci soal kondisi ini, terlebih jika Anda mengalami alergi bahan pakaian yang parah.(HelloSehat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy