jpnn.com - Akhirnya, Crazy Rich Asians menyambangi bioskop Indonesia! Film komedi romantis adaptasi novel Kevin Kwan itu tayang sejak kemarin, Selasa (11/9).
Inti ceritanya, ketika kamu adalah cowok yang berasal dari keluarga tajir melintir di Singapura, maka pacarmu tak boleh cewek biasa-biasa saja.
BACA JUGA: Crazy Rich Asians Menggila di Amerika
Rachel Chu (Constance Wu), seorang profesor bidang ekonomi di New York University, jatuh cinta dengan rekan kerjanya, Nick Young (Henry Golding). Konflik dimulai ketika mereka pergi ke Singapura, kampung halaman Young.
Ibu Young, Eleanor (Michelle Yeoh), menentang hubungan keduanya. Dongeng modern itu –meski diwarnai drama dan air mata– berakhir bahagia. Nah, berikut ini adalah lima hal yang membuat Crazy Rich Asians patut ditonton! (Hollywood Reporter/USA Today/Vanity Fair/fam/c17/jan)
Rating Tinggi, Pendapatan Tinggi
Walau serba tertebak, Crazy Rich Asians dapat predikat drama komedi romantis terbaik. Rapornya mentereng. Dari Rotten Tomatoes, film itu meraih rating 93 persen. Di IMDb, ia meraih skor 7,6 dari 10. Dari pendapatan yang diraih, film yang disutradarai Jon M. Chu ini juga crazy! Hingga kini, film tersebut sudah mengumpulkan pendapatan global hingga USD 164,7 juta (Rp 2,45 triliun). Dari total 184 film Hollywood yang tayang tahun ini, Crazy Rich Asians berada di peringkat ke-28.
Awkwafina yang Keren
Tingginya memang hanya 1,54 meter. Karakternya pun bukan yang utama. Namun, Awkwafina sukses mencuri perhatian. Pemilik nama lengkap Nora Lum itu memerankan Goh Peik Lin, sahabat Rachel Chu sejak kuliah. Kepribadiannya menyenangkan, ramah, dan blak-blakan. ’’Di film komedi romantis, kamu butuh seseorang yang percaya diri dan ’beda’ untuk membangun mood ceria. Dan itu adalah Awkwafina,’’ ucap sutradara Jon M. Chu.
Menurut Chu, aktris yang mengawali karir sebagai raper itu pas memerankan Goh Peik Lin. Namun, buat Awkwafina, memerankan karakter tersebut adalah kejutan. ’’Dia bukan cuma tokoh favoritku di novel, tapi juga yang paling kuincar perannya saat casting,’’ ungkapnya. Karakternya banyak disebut sebagai scene stealer di film itu.
Henry Golding, Calon Idola Baru
Ini adalah film Hollywood pertama Henry Golding. Pemeran Nick Young ini lebih dikenal sebagai pembawa acara jalan-jalan BBC dan Discovery Channel. Meski berstatus pendatang baru, aktor berdarah Dayak Iban, Malaysia, itu layak jadi idola. Bahkan, USA Today langsung melabelinya Hollywood’s heartthrob-to-be alias calon pencuri hati baru.
Golding menceritakan, menjadi perwakilan Asia di dunia hiburan Hollywood bukan hal mudah. Tokoh utama sulit didapat aktor asal Asia. Dia pun kerap di-bully karena asal-usulnya. ’’Aku bangga menjadi diriku, apa pun kata orang,’’ tegasnya. Buat yang telanjur cinta, mantan hairdresser itu bakal tampil di film A Simple Favor. Di film tersebut, Golding akan menjadi suami Blake Lively.
Mendobrak Citra Pemain Asia
Para cast –yang seluruhnya berdarah Asia– sepakat, mendapat peran utama di Hollywood itu sulit. Hal tersebut dipatahkan di Crazy Rich Asians. Ternyata, film itu dicintai fans dari berbagai latar belakang. Film tersebut dipuji memberikan tema budaya yang fresh dan nyata. Sutradara Jon M. Chu menegaskan, hal itu dinilainya berdampak baik buat masa depan film Hollywood. ’’Kita bisa lihat, penonton bisa menerima film dengan cast non-kulit putih. Mereka bisa menerima ’suara’ dan perspektif baru,’’ paparnya. Jadilah, meski ’’hanya’’ dimodali bujet USD 30 juta (Rp 445,3 miliar), Crazy Rich Asians sukses mendatangkan pendapatan berlipat ganda.
Siap-Siap Tunggu Sekuel
Karena dapat sambutan hangat, Crazy Rich Asians pun langsung tancap gas. Bos Warner Bros. Kevin Tsujihara langsung mengisyaratkan sekuel film tersebut. Pengumumannya pun kilat, hanya selisih sepekan dari penayangan filmnya.
Redaktur & Reporter : Adil