jpnn.com, JAKARTA - PETAI. Ya, makanan yang satu ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi Anda.
Walalupun memiliki bau menyengat, tetapi jangan salah, petai memiliki banyak penggemar sejati.
BACA JUGA: Benarkah Petai Bisa Picu Asam Urat?
Banyak orang yang suka mengonsumsi petai, entah sudah dimasak atau masih mentah.
Namun, jangan terlalu sering mengonsumsi petai, karena ada efek sampingya juga lho.
BACA JUGA: Petai dan Jengkol Favorit Delia Husein
Apa saja itu? Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co, Sabtu.
1. Rematik
BACA JUGA: Khasiat di Balik Bau Petai yang Menyengat
Walaupun rasanya menggoda, keseringan makan petai bisa memicu penyakit rematik. Sesekali hindari olahan petai dan pilih sajian lalapan yang rasanya juga tak kalah nikmat dan menyegarkan mulut.
2. Meningkatkan kadar asam urat
Selain tinggi asam amino, petai juga mengandung purin tingkat sedang atau tinggi. Makanan kaya kandungan purin bisa meningkatkan kadar asam urat.
3. Menimbulkan bau mulut
Sehabis makan petai, pasti mulut bau. Tentu saja hal ini bisa mengganggu beberapa orang, terutama bagi yang tak menyukainya.
Sebaiknya, gunakan cairan pembersih mulut atau menggosok gigi.
4. Sakit perut
Kebiasaan memakan petai mentah masih sering dilakukan. Jika cara mengolahnya tidak bersih, kemungkinan masih terdapat cacing petai dan bakteri.
Kandungan karbohidrat kompleks yang nantinya membentuk gas di perut bisa menimbulkan sensasi tersengat dan kembung.
5. Penyebab gagal ginjal
Terdapat asam djenkolic dan tingginya kadar asam amino yang mengandung zat sulfur sedikit beracun.
Dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan gagal ginjal akut, asam urat, obstruksi kemih dan nyeri spasmodik.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa