5 Fakta Menarik tentang Jagung yang Tak Diketahui

Rabu, 23 Januari 2019 – 10:08 WIB
Jagung yang siap dipanen. Foto: Humas Kementan

jpnn.com - Sebagai salah satu komoditas utama dunia, jagung sangat digemari masyarakat. Bahkan jagung digadang-gadang bisa menjadi pengganti beras di masa depan.

Namun, tahukah Anda selain sebagai sumber karbohidrat, jagung ternyata memiliki beberapa fakta unik. Berikut adalah penjelasannya , seperti dilansir laman Care2, Selasa (22/1).

BACA JUGA: Impor Jagung 30 Ribu Ton Bisa Tekan Harga Mahal

1. Jagung tidak bisa hidup di alam liar tanpa perawatan manusia

Jagung seperti yang kita tahu tidak ada di alam liar, karena jagung itu sendiri adalah penemuan murni manusia. Rumput liar yang dikenal sebaga Tieosinte yang berasal dari Meksiko selatan ini, diyakini sebagai nenek moyang jagung.

BACA JUGA: Desak Evaluasi Kebijakan Pemerintah Pinjam Jagung ke Swasta

Sekitar 10.000 tahun yang lalu, petani purba mulai memilih tanaman teosinte yang memiliki kerne (biji) yang lebih besar dan lebih lezat, kemudian menanam kembali tanaman berkualitas lebih tinggi ini dari tahun ke tahun. Hal ini secara alami mengembangkan tanaman dengan tongkol yang lebih besar. Tanaman pertama yang tampak seperti jagung muncul sekitar 7.000 tahun yang lalu.

Jagung menjadi tanaman yang populer di seluruh Amerika Utara dan Selatan dan kemudian menyebar ke sebagian besar bagian dunia lainnya. Tetapi sampai hari ini, jagung hanya bisa bertahan jika manusia memupuk dan merawatnya.

BACA JUGA: Peternak Mandiri Nikmati Jagung Bantuan Kementan

2. Ada lebih dari 3.500 penggunaan yang berbeda untuk jagung

Anda mungkin akrab dengan banyak cara jagung digunakan dalam makanan. Jagung bisa diproses menjadi bahan seperti sirup jagung, tepung jagung, minyak jagung, dan tepung jagung ditambahkan ke sejumlah besar produk makanan komersial, mulai dari es krim hingga minuman ringan hingga permen karet.

Tetapi penggunaan jagung tidak berhenti pada makanan saja. Produk-produk jagung juga biasanya ditambahkan ke berbagai macam barang, seperti kembang api dan korek api, karpet dan tekstil, baterai, kosmetik, vitamin dan obat-obatan, krayon, lem dan deterjen. Jagung bahkan dibuat menjadi plastik biodegradable.

3. Jagung dan kedelai adalah tanaman terbesar di AS

Jagung dan kedelai merupakan tanaman terbesar dan paling penting yang ditanam di Amerika Serikat. Pada tahun 2018, sekitar 90 juta hektar lahan di AS ditanam dengan jagung, yang hampir seukuran California dan 90 juta hektar lainnya ditanami kedelai. Banyak varietas jagung rekayasa genetika/genetically modified (GM) ditanam di seluruh AS, termasuk varietas jagung manis dan jagung ladang.

Jagung manis biasanya dikonsumsi sebagai jagung rebus atau jagung beku, sedangkan jagung ladang dibiarkan matang sendiri sebelum diproses menjadi produk seperti pati jagung atau sirup jagung dengan fruktosa tinggi.

5. Jagung AS hanya sedikit dimakan manusia

Saat ini, sekitar 40 persen dari seluruh panen jagung tahunan AS digunakan untuk memproduksi etanol. 40 persen lainnya digunakan sebagai pakan ternak dan 10 hingga 20 persen diekspor setiap tahun. Yang menyisakan sekitar 5 hingga 10 persen dari hasil panen nasional untuk digunakan sebagai makanan bagi manusia dan sejumlah besar dari itu diolah menjadi sirup jagung fruktosa tinggi. Banyak ilmuwan menyarankan ini adalah penggunaan yang tidak tepat dari tanaman jagung.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebijakan Pembatasan Impor Memacu Semangat Petani Jagung


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler