jpnn.com - DEPOK - Tawuran antarpelajar yang terjadi di Jalan Boulevard GDC, Kota Depok, Jawa Barat pada Senin (12/9) menewaskan satu orang.
Perkelahian massal itu melibatkan pelajar Budi Utomo (Budut) 6 Albest dengan YPPD Kota Depok.
BACA JUGA: Pemuda Hendak Tawuran, Celurit dan 9 Motor Diamankan, Lihat Tuh Fotonya
Korban tewas berinisial AZ (20). Polisi pun sudah menangkap pelaku tawuran yang menewaskan AZ. Pelaku berinisial IB.
Berikut deretan fakta kasus tersebut:
BACA JUGA: Hindari Tawuran, Remaja di Bekasi Malah Jadi Sasaran, Dia Tewas
1. Modus tawuran
Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan tawuran itu terjadi diawali saling ejek antarpelajar dua sekolah tersebut.
"Setelah saling ejek, mereka janjian di media sosial untuk tawuran. Modus seperti ini memang seperti sudah menjadi tren modus tawuran pelajar," kata Imran kepada wartawan, Rabu (14/9).
BACA JUGA: Tawuran Pelajar SMA di Cakung, 2 Orang Dibacok, Jleb, Jleb
2. Pelaku ditangkap
Imran menambahkan pelaku yang menewaskan AZ itu ditangkap tak lama setelah tawuran terjadi.
Pelaku membacok korban menggunakan celurit. Korban mengalami luka bacok di punggung sebelah kanan.
"Pelaku berinisial IB dalam 1x24 jam sukses kami amankan," ujar Imran.
3. Pembacok cuma sendiri
Imran menjelaskan kelompok dari YPPD berjumlah empat orang, tetapi hanya satu pelaku yang mengeksekusi kelompok lawan.
"Mereka satu rombongan ada empat orang, tetapi yang melakukan cuma satu, sedangkan yang lain berperan sebagai joki motor," ujar Imran.
4. Teman korban berbohong
Imran menambahkan teman korban sempat berbohong kepada keluarga korban bahwa luka bacok yang dialami korban akibat perbuatan begal.
"Jadi, ada teman korban yang berbohong, saat di rumah sakit dia menjelaskan kepada orang tua korban bahwa yang bersangkutan menjadi korban begal, bukan tawuran," ujar Imran.
Hal tersebut dilakukan untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi
5. Pengakuan pelaku
Kepada polisi, IB mengaku tak berniat untuk membunuh korban, melainkan hanya sebatas salam perkenalan saja.
"Tidak ada niat (membunuh), saya cuma ingin memberikan salam perkanalan saja," ujar Imran. (cr1/jpnn)
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Dean Pahrevi