5 Fakta Unik Seputar Erik ten Hag, Calon Suksesor Ralf Rangnick

Kamis, 24 Maret 2022 – 09:45 WIB
Pelatih Ajax asal Belanda, Erik ten Hag.(REUTERS/EVA PLEVIER)

jpnn.com, MANCHESTER - Belakangan ini ramai di pemberitaan bahwa Erik Ten Hag bakal merapat ke Manchester United pada musim panas mendatang.

Pelatih asal Belanda ini dianggap menjadi suksesor ideal Ralf Rangnick yang gagal mengangkat performa Setan Merah.

BACA JUGA: Swiss Open 2022: Anders Antonsen Mengamuk, Rekan Sendiri Jadi Korban

Jurnalis asal Italia Fabrizio Romano menjelaskan, Eric Ten Hag dan pihak Manchester United telah mengadakan pembicaran.

MU disebut-sebut terkesan dengan Ten Hag yang fasih berbahasa Inggris.

BACA JUGA: Hasil Swiss Open 2022: Libas Vito, Anthony Ginting Diadang Cowok Prancis

"Berdasarkan laporan Chris Wheeler dan Sami Mokbel, MU telah mewawancarai Erik Ten Hag. Pertemuan dilakukan minggu ini," tulis Romano.

Lantas, siapakah Erik Ten Hag? Apa yang membuat Setan Merah tertarik? Berikut Jpnn.com coba paparkan lima fakta unik seputar pria 52 tahun ini.

BACA JUGA: Swiss Open 2022: Bantai India Dalam 37 Menit, Fajar/Rian Lolos ke 16 Besar

1. Pernah Melatih Bayern Munchen

Ten Hag rupanya pernah punya hubungan dengan raksasa Jerman tersebut. Dia pernah menakhodai tim kedua Bayern Munchen pada 2013 hingga 2015 lalu.

Dia banyak menimba ilmu dari pelatih Bayern Munchen saat itu, yakni Pep Guardiola.

2. Lihai Meracik Pemain Muda

Ten Hag terkenal dengan kepiawaiannya meramu dan mengorbitkan pemain muda. Hal itu terlihat saat kiprahnya di Ajax Amsterdam.

Dia berani memberikan kepercayaan lebih kepada pemain akademi. Nama Ryan Gravenberch merupakan contoh kecil pemain muda yang diorbitkan Ten Hag.

Pemuda 19 tahun itu, bahkan sudah memiliki 10 caps bersama Timnas Belanda senior. Kelebihan ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi MU.

Dengan begitu, mereka tidak perlu jor-joran di bursa transfer ketika Ten Hag menjabat sebaga kepala pelatih.

3. Legenda FC Twente

Sebelum memulai karier sebagai pelatih, Ten Hag merupakan pesepak bola profesional. Hanya saja, kariernya memang tak begitu mentereng.

Dia banyak menghabiskan waktu di Belanda, di mana klub yang paling lama dia bela adalah FC Twente. Ten Hag menjadi palang pintu tim berjuluk Si Merah itu selama enam musim dari 1996 sampai 2002.

4. Pandai Memoles Bintang Redup

Tak cuma piawai mengorbitkan pemain muda, Ten Hag juga pandai menaikkan kepercayaan diri bintang yang meredup. Hal itu dia lakukan terhadap striker Ajax Amsterdam, Sebastien Haller.

Striker Prancis itu meredup kala membela West Ham United. Namun, entah apa yang dilakukan Ten Hag, Haller mendadak menjadi bomber menakutkan.

Dia masih berada di peringkat kedua top skor sementara Liga Champions dengan 11 gol, di bawah bomber Bayern Munchen, Robert Lewandowski.

Kehadiran Ten Hag diharapkan bisa kembali membangkitkan Marcus Rashford, Aaron Wan-Bissaka, bahkan Harry Maguire yang mulai lesu.

5. Terkenal Saat Melatih Ajax

Nama Ten Hag muncul ke permukaan kala melatih Ajax. Pria 52 tahun itu berhasil membawa Ajax menjuarai Eredivisie dua kali pada musim 2018/2019 dan 2020/21.

Pencapaian fenomenalnya terjadi pada 2018/2019 ketika mengantar Ajax menembus semifinal Liga Champions bermodalkan pemain muda.

Ten Hag memimpin Ajax mencundangi tim-tim besar, seperti Real Madrid dan Juventus. Catatan-catatan di atas diharapkan bisa menular kala dia menjadi pelatih MU.(mcr15/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler