jpnn.com, MEDAN - Lima jenazah warga yang menjadi korban banjir di kawasan Tanjung Selamat, Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) telah ditemukan tim SAR Gabungan.
Saat ini, petugas sedang berusaha mencari warga yang hilang, di antaranya seorang balita berusia dua tahun yang hanyut saat banjir datang pada Jumat (4/12/2020) dini hari tersebut.
BACA JUGA: Mesin ATM di Alfamart Dibobol, Pelaku Ternyata Oknum Polisi, Nih Penampakannya
“Dari temuan Basarnas ada lima meninggal dunia, dan sudah dimakamkan. Tinggal satu lagi yang hilang. Hari ini Basarnas bekerja mulai pukul 07.00 WIB tadi selesai pukul 18.00 WIB setiap hari sampai kita temukan satu lagi. SOP nya tujuh hari, kalau tujuh hari tidak dapat dinyatakan hilang. Yang dicari usia dua tahun,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Provinsi Sumut, Riadil Akhir Lubis, Sabtu (5/12/2020).
Selain di Tanjung Selamat, pihaknya juga menerima laporan warga hilang dari banjir Medan. “Ada dua laporan hilang di Medan, daerah Sungai Mati belum dapat, sedang kita cari,” lanjutnya.
BACA JUGA: Penampakan Alat Berat yang Terseret Longsor Ratusan Meter ke Dasar Sungai
Riadli menyatakan masih ada ratusan pengungsi yang bertahan di posko, terutama di yang berada di Tanjung Selamat, karena perumahan warga masih terendam lumpur. “Pengungsi kita di Binjai ada 3300 lebih, di kantor BPBD Sumut ada 700 orang, di Tanjung Selamat ada 343, di Medan 3000 lebih. Sebagian sudah pulang, yang belum pulanh di Tanjung Selamat karena rumah mereka masih tergenang. Saat ini ada satu korban di rumah sakit,” jelasnya.
Untuk posko pengungsi, kata Riadil, ada di Balai Desa Tanjung Selamat dan sebagian lagi di Arhanud. “Kita penuhi segala kebutuhan logistik pengungsi. Dapur umum sudah kita didirikan di Arhanud dan Balai Desa. Kalau dibutuhkan kita dirikan dapur tambahan. Sampai saat ini masih dua tempat,” bebernya.
BACA JUGA: Alat Berat dan Operator Terseret Longsor dari Ketinggian Ratusan Meter ke Dasar Sungai, Ngeri
Sementara itu, Humas Kantor SAR Medan, Sariman Sitorus, merinci mereka masih mencari dua orang yang hilang di Tanjung Selamat. Keduanya atas nama Imanuel Jonatan Sihaloho (2) dan Herman Asmen (48).
“Pencarian dilakukan mulai dari jembatan perumahan De Flamboyan menuju hilir sungai. Sekitaran pinggiran sungai juga tidak luput dilakukan pencarian, dikhawatirkan bilamana korban tersangkut di darat yang diakibatkan luapan air sungai tersebut. Namun hingga saat ini korban belum ditemukan,” bebernya.
Sedangkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam siaran tertulisnya, mengurai Data Pusat Pengendalian Operasi Per 5 Desember 2020, banjir mengakibatkan 5 orang meninggal dunia, 2 hilang dan 4.249 KK atau 12.783 jiwa terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama tim gabungan telah mengevakuasi 181 jiwa, di antaranya anak-anak 67 jiwa dan lansia 26 jiwa.
Sedangkan kerugian materiil, sebanyak 1.493 unit rumah warga dan 1 masjid terendam saat kejadian yang terjadi sekitar pukul 22.30 WIB pada Kamis lalu. Di samping itu, seluas 69 hektar lahan juga terendam.
Banjir dipicu salah satunya akibat hujan berintensitas tinggi sehingga ini menyebabkan Sungai Deli, Sungai Babura dan Sungai Denai meluap. Empat kecamatan terdampak banjir yaitu Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Tuntungan.
Berdasarkan analisis melalui InaRISK, Kota Medan merupakan salah satu wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan tingkat kerawanan sedang hingga tinggi dengan 21 kecamatan yang berpotensi terdampak bahaya tersebut.
BACA JUGA: Oknum Anggota Dewan hingga Ipda YML dan Bripka HND Diduga Terlibat Pencurian Mobil
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan prakiraan dini cuaca pada 4 hingga 6 Desember 2020. Pada hari ini (5/12) dan Minggu (6/12), wilayah Sumatera Utara merupakan salah satu wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. (nin/pojoksatu)
Redaktur & Reporter : Budi