5 Kabar Terbaru Kasus Brigadir J, Bukti Signifikan & Fakta Baru Berupa Foto, Bikin Penasaran

Selasa, 02 Agustus 2022 – 08:11 WIB
Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E seusai menjalani pemeriksaan di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memeriksa satu orang ajudan atau aide de camp (ADC) dan asisten rumah tangga Irjen Ferdy Sambo pada Senin (1/8).

Keduanya menjalani pemeriksaan mulai sekitar pukul 10.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 17.15 WIB.

BACA JUGA: Arman Haris Ungkap Kondisi Terkini Istri Ferdy Sambo

Ajudan Ferdy Sambo yang diperiksa oleh Komnas HAM pada Senin kemarin sebelumnya berhalangan hadir.

Pada Selasa 26 Juli 2022, Komnas HAM mengagendakan pemeriksaan terhadap tujuh orang ajudan Ferdy Sambo.

BACA JUGA: Ini Harga Mobil Mewah Komjen Agus yang Mendatangi Rumah Ferdy Sambo, Ya Ampun!

Namun, hanya enam yang datang salah satunya Bharada E.

Agenda awal Senin (1/8), Komnas HAM juga akan memeriksa atau menggali informasi dari petugas kesehatan yang melakukan tes usap PCR di kediaman pribadi Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Penjelasan Lengkap BKN soal Tahapan Pendataan Honorer, Syarat, Jadwal Seleksi CPNS & PPPK

Namun, kata Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara, tenaga kesehatan yang melakukan tes usap PCR tersebut tidak memenuhi undangan pemeriksaan.

Berikut 5 kabar terbaru perkembangan pengusutan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J yang dilakukan Komnas HAM hingga Senin:

1. Bukti Tambahan Berupa Hasil Tes Usap PCR

Komnas HAM mendapatkan bukti tambahan berupa hasil tes usap PCR yang dilakukan di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo.

"Artinya, sudah ada hasil PCR yang dilakukan di rumah yang beralamat di Jalan Saguling," kata Beka Ulung Hapsara seusai Komnas HAM memeriksa satu orang ajudan dan asisten rumah tangga Irjen Ferdy Sambo.

2. Komnas HAM Kantongi Bukti Signifikan

Dari pemeriksaan terhadap ajudan dan asisten rumah tangga Ferdy Sambo, Komnas HAM mendapatkan informasi-informasi penting.

Beka mengatakan pihaknya mendapatkan bukti yang cukup signifikan kasus kematian Brigadir J.

"Kenapa signifikan? Karena melengkapi keterangan yang sudah disampaikan oleh ajudan-ajudan yang lain (yang sudah dimintai keterangan) pada minggu lalu," kata Beka.

Komnas HAM juga memperoleh informasi penting lainnya khususnya soal kerangka waktu yang dilakukan oleh pihak terperiksa.

3. Komnas HAM Mendapatkan Fakta Baru

Komisioner Komnas HAM RI Mohammad Choirul Anam mengatakan tim dari Komnas HAM menggali semua hal yang berkaitan langsung dengan pihak-pihak dalam konstruksi peristiwa tersebut.

Anam mengatakan terdapat fakta baru yang didapatkan Komnas HAM, khususnya yang terjadi saat rombongan Irjen Ferdy Sambo termasuk Brigadir J berada di Magelang, Jawa Tengah.

Dia mengatakan Komnas HAM juga diperlihatkan sejumlah dokumen foto.

Namun, sayangnya tidak bisa ditampilkan kepada awak media massa.

Komnas HAM juga memperoleh dokumen yang memperkuat keterangan atau rentetan soal waktu.

Anam memastikan berbagai dokumen yang diperoleh Komnas HAM tersebut akan dicek validitas terkait keabsahannya.

"Ini penting bagi kami untuk melapis berbagai bukti, dokumen, dan keterangan yang sudah kami dapat," kata Anam.

4. Komnas HAM Minta Keterangan soal Senjata dan Peluru

Komnas HAM RI mengagendakan permintaan keterangan mengenai uji balistik pada Rabu (3/8) terkait kematian Brigadir J.

"Jadi, terkait peluru, penggunaan senjata dan kira-kira seputar itu," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Jakarta, Senin.

Agenda internal Komnas HAM pada hari ini, Selasa (2/8) akan mengadakan sidang paripurna.

"Kami akan melakukan sidang paripurna dan fokus ke sana dulu, kemudian dilanjutkan Rabu mendatang," kata Beka.

5. Komnas HAM Tunggu Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J

Komnas HAM masih menunggu hasil autopsi ulang Brigadir J susai dilakukan ekshumasi pada Rabu (27/7).

"Kami percaya penjelasan ketua tim yang melakukan autopsi di Jambi dan melibatkan berbagai profesor dari berbagai universitas. Kami tunggu itu saja," kata Choirul Anam. (antara/sam/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler