jpnn.com, JAKARTA - MEDIA Sosial memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Media sosial juga menjadi salaing satu platform yang membantu pasangan semakin melekatkan hubungan mereka.
BACA JUGA: 5 Cara Hadapi Pasangan dengan Sifat Genit
Namun, medsos juga bisa menghancurkan hubungan pasangan.
Berikut ini beberapa kebiasaan media sosial pasangan yang menunjukkan dia mungkin tidak mencintai Anda lagi.
BACA JUGA: 4 Bahaya Media Sosial Terhadap Hubungan Asmara
Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.
1. Menghabiskan terlalu banyak waktu di medsos
BACA JUGA: 3 Tanda Pria Serius dengan Anda
Menjadi bagian dari masyarakat digital, menghabiskan waktu di media sosial sangatlah normal.
Semua orang ingin pengikut dan teman online mereka tetap update tentang keberadaan mereka.
Namun, jika kamu merasa pasangan menghabiskan banyak waktu di Facebook, Instagram atau TikTok secara tidak biasa, maka inilah saatnya kamu menghadapinya.
2. Berbagi terlalu banyak unggahan tentang hubungan kalian
Berbagi unggahan bisa dimengerti. Namun, jika sudah tidak terkendali, itu mungkin terasa seperti pelanggaran, bukan simbol cinta.
Jika pasangan benar-benar peduli padamu, dia akan lebih tertutup saat kalian bersama.
3. Bagian pencarian penuh dengan orang lain
Tombol pencari bisa sangat membantu jika kamu ingin menghadapi pasangan dengan bukti ketidaksetiaannya.
Jika pasangan tidak setia, bagian pencarian mereka mungkin akan penuh dengan nama lawan jenis.
Orang-orang di daftar pencarian itu mungkin adalah sosok yang mereka sukai.
4. Dia menguntit mantannya
Jika pasangan memiliki kebiasaan buruk menguntit mantannya secara online, berarti dia belum melupakannya. Bagaimanapun, ini bisa menjadi hal yang sulit bagimu
5. Mengunggah gambar hanya untuk membuat mantan cemburu
Jika pada titik mana pun dalam hubunganmu, kamu merasa pasanganmu mengunggah foto kalian berdua untuk membuat mantan merasa cemburu, maka penting bagimu untuk melakukan obrolan tatap muka dengannya.
Jangan biarkan ini berlarut-larut dan selesaikan masalah ini sebelum terlambat.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany