5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital

Selasa, 26 November 2024 – 12:01 WIB
Era digital telah memberikan dampak signifikan pada kegiatan sehari-hari, salah satunya kehadiran inovasi pembayaran digital yang memudahkan transaksi jual beli. Foto: dok JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Era digital telah memberikan dampak signifikan pada kegiatan sehari-hari, salah satunya kehadiran inovasi pembayaran digital yang memudahkan transaksi jual beli.

Dahulu pembayaran konvensional mengharuskan kita membawa lembaran uang, tetapi kini tidak perlu lagi repot-repot membawanya ketika berbelanja.

BACA JUGA: Perpamsi dan PT TDC Sepakat Transaksi Digital Menghemat Biaya Operasional

Namun, keadaan ini bukan tanpa risiko, karena dalam bertransaksi digital konsumen harus menjaga keamanan data pribadi agar bisa melakukannya nyaman, praktis, dan aman.

Lantas, apa upaya yang bisa dilakukan? Yuk, simak selengkapnya!

BACA JUGA: Gapkindo dan TDC Senada: Transaksi Digital Tingkatkan Inklusi Keuangan

Pentingnya Melindungi Data Pribadi dalam Transaksi Digital

Transaksi digital tentunya menghadirkan banyak kelebihan, seperti proses pembayaran yang lebih praktis, efisien, fleksibel, dan lainnya.

Agar bisa tetap aman dan nyaman ketika bertransaksi secara digital, menjaga perlindungan data pribadi adalah hal yang penting.

Nah, kamu bisa menyimak beberapa upaya berikut ini:

1. Pakai Password yang Unik dan Rumit

Untuk melindungi keamanan data pribadi pada akun perbankan hingga e-wallet milikmu, pastikan untuk menggunakan password yang kuat dan rumit. Kombinasikan password dengan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol atau karakter unik. Semakin rumit password yang kamu buat, maka semakin tinggi juga tingkat kekuatannya.

Selain itu, pastikan untuk tidak menggunakan kata sandi yang berisi informasi tanggal lahir, nama keluarga, tempat lahir, dan kata umum yang mudah ditebak. Jangan lupa juga untuk selalu memperbarui password akunmu secara rutin minimal dalam setiap enam bulan sekali.

2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)

Selain itu, fitur autentikasi dua faktor (2FA) juga bisa meningkatkan keamanan dan perlindungan terhadap data pribadimu. Dengan 2FA, kamu akan diminta untuk melakukan verifikasi kedua setelah memasukkan kata sandi pada aplikasi perbankan atau e-wallet.

Verifikasi kedua ini bisa berupa kode OTP (One-Time Password) yang dikirimkan ke ponselmu melalui pesan maupun e-mail.

3. Hindari Membagikan Data Pribadi yang Sensitif

Ketika kamu bertransaksi secara online, pastikan untuk tidak sembarangan dalam membagikan data yang bersifat sensitif, misalnya identitas pribadi (nomor KTP), foto KTP, kata sandi, kode PIN, kode OTP (One-Time Password), informasi kartu kredit, riwayat transaksi, dan lainnya. Dengan langkah ini, kamu pun bisa melakukan transaksi digital secara nyaman dan keamanan data pribadimu juga terjaga!

4. Hindari Menggunakan WiFi Publik saat Bertransaksi

Langkah selanjutnya untuk melindungi data pribadi adalah menghindari penggunaan WiFi publik ketika melakukan transaksi digital. Jika tidak waspada, perangkat kamu bisa diakses oleh peretas ketika menggunakan jaringan WiFi publik yang tidak aman alias palsu.

Data sensitif seperti informasi login hingga kata sandi di dalam perangkat kamu pun bisa jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Meski wifi publik biasanya sudah menerapkan langkah-langkah keamanan, namun tetap terdapat celah peretasan yang tidak bisa dianggap remeh. Itu sebabnya, kamu harus tetap berhati-hati dan disarankan untuk menghindari transaksi penting melalui jaringan wifi publik.

5. Gunakan Pembayaran Digital yang Resmi

Salah satu cara terampuh dalam melindungi data pribadi ketika bertransaksi digital adalah dengan menggunakan metode pembayaran digital yang resmi, seperti transfer bank, virtual account, dompet digital, paylater, hingga QRIS. Pastikan juga aplikasi penyedia layanan transaksi digital yang kamu gunakan berasal dari toko aplikasi resmi seperti App Store dan Play Store. Hindari menggunakan aplikasi transaksi digital dari sumber pihak ketiga, karena berpotensi disusupi malware, spyware, trojan, dan phishing. Menggunakan aplikasi penyedia layanan transaksi digital dari sumber tidak resmi meningkatkan risiko kebocoran data pribadi.

Nah, SPayLater adalah pembayaran digital resmi yang bisa jadi solusi kamu untuk menjaga keamanan data pribadi ketika bertransaksi. Pasalnya, SPayLater oleh PT Commerce Finance telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain resmi dan telah berizin dari OJK, SPayLater sebagai penyedia layanan paylater juga membantu transaksi kamu jadi lebih mudah dan cepat karena tak hanya bisa digunakan untuk pembayaran online, tapi juga bisa dipakai untuk pembayaran secara offline atau langsung di toko maupun restoran.

Selain itu, SPayLater juga menghadirkan berbagai pilihan tenor cicilan, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan lainnya. Tak hanya sampai di situ, SPayLater juga menghadirkan berbagai promo menggiurkan, seperti promo SPayLater Bayar QRIS dengan Diskon s/d 500RB dan Bebas Biaya Penanganan yang berlangsung mulai 18 November sampai 31 Desember 2024.

Dengan tip diatas kamu bisa lebih waspada dan meminimalkan risiko pelanggaran privasi, sehingga transaksi digital bisa tetap aman dan nyaman.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler