SUNGAISAPIAH--Lima warga Kurao Sungaisapih disambar petir saat menanam padi di persawahan di kawasan Kurao Kapalo Banda Kelurahan Sungaisapih, Kecamatan Kuranji, Selasa (12/3). Akibatnya, satu diantaranya dinyatakan meninggal dunia dan empat lainnya sempat dirawat di IGD RSUD Rasidin karena mengalami gangguan pendengaran dan luka bakar.
Satu orang yang meninggal tersebut bernama Idan, 65, warga Kurao Sungaisapih. Ia mengalami luka bakar serius mulai dari bagian pundak hingga kakinya dan menghembuskan nafas terakhir ketika dilarikan ke RSUD dr Rasidin. Kini wanita tersebut disemayamkan di rumah duka dan rencananya akan disemayamkan hari ini.
Sedangkan empat lainnya yakni Mawarni, 40, Jasmaniar, 42, Maiwarni, 45, warga Kurao mengalami gangguan pendengaran. Sedangkan korban terakhir adalah Darmadi, 55, warga Sungaisapih mengalami luka bakar di bagian tangan dan kakinya. Kini ke empatnya telah diperbolehkan pulang oleh pihak RSUD Rasidin.
Informasi dihimpun Padang Ekspres (Grup JPNN), kejadian tersebut bermula ketika hujan mulai mengguyur Padang setelah dua minggu dilanda kemarau. Kelima korban sedang bercocok tanam di salah satu persawahan di kawasan Kurao sekitar pukul 15.00. Namun tiba-tiba hujan yang disertai petir langsung menyambar dan menimpa Idan dan warga lainnya.
Darmadi, 55, salah seorang korban kepada tim medis RSUD, mengatakan kejadian tersebut terjadi sangat cepat. Saat itu ia bertanam padi dengan empat orang lainnya dalam cuaca hujan. Tanpa diduga tiba-tiba datang kilat disertai bunyi yang kuat tepat berada di depannya. Ia terkejut dan terpental dua meter dari tempat ia berdiri. "Bunyinya kuat, dan memekakan telinga kami yang berada di lokasi langsung terjatuh. Membuat tangan dan kaki saya mengalami luka bakar," ujarnya.
Namun ia tak menyangka, kalau petir tersebut ternyata menimpa Idan yang juga tetangganya. "Saya melihat Idan sudah tergolek dan tidak berdaya," sebutnya kepada perawat yang berada di IGD.
Direktur RSUD dr Rasidin Artati Suryani membenarkan kalau ada pasien disambar petir masuk ke IGD RSUD. "Korbannya ada lima orang, yang satu meninggal dan empat lagi selamat," ujarnya.
Korban yang selamat tersebut mengalami gangguan pendengaran, sedangkan satu di antaranya luka bakar akibat pada tangan dan kakinya."Kejadian tersebut membuat trauma korban yang selamat namun mereka telah kami perbolehkan pulang karena lukanya tidak terlalu serius," ujar wanita berjilbab ini.
Pantauan Padang Ekspres di rumah Idan, terlihat keluarga korban tampak shock atas kejadian tersebut. Rumah Idan ramai didatangi para pelayat yang turut berduka. Isak tangis keluarga tak terbendung dan turut mengiringi kepergian Idan. (w/cr4)
Satu orang yang meninggal tersebut bernama Idan, 65, warga Kurao Sungaisapih. Ia mengalami luka bakar serius mulai dari bagian pundak hingga kakinya dan menghembuskan nafas terakhir ketika dilarikan ke RSUD dr Rasidin. Kini wanita tersebut disemayamkan di rumah duka dan rencananya akan disemayamkan hari ini.
Sedangkan empat lainnya yakni Mawarni, 40, Jasmaniar, 42, Maiwarni, 45, warga Kurao mengalami gangguan pendengaran. Sedangkan korban terakhir adalah Darmadi, 55, warga Sungaisapih mengalami luka bakar di bagian tangan dan kakinya. Kini ke empatnya telah diperbolehkan pulang oleh pihak RSUD Rasidin.
Informasi dihimpun Padang Ekspres (Grup JPNN), kejadian tersebut bermula ketika hujan mulai mengguyur Padang setelah dua minggu dilanda kemarau. Kelima korban sedang bercocok tanam di salah satu persawahan di kawasan Kurao sekitar pukul 15.00. Namun tiba-tiba hujan yang disertai petir langsung menyambar dan menimpa Idan dan warga lainnya.
Darmadi, 55, salah seorang korban kepada tim medis RSUD, mengatakan kejadian tersebut terjadi sangat cepat. Saat itu ia bertanam padi dengan empat orang lainnya dalam cuaca hujan. Tanpa diduga tiba-tiba datang kilat disertai bunyi yang kuat tepat berada di depannya. Ia terkejut dan terpental dua meter dari tempat ia berdiri. "Bunyinya kuat, dan memekakan telinga kami yang berada di lokasi langsung terjatuh. Membuat tangan dan kaki saya mengalami luka bakar," ujarnya.
Namun ia tak menyangka, kalau petir tersebut ternyata menimpa Idan yang juga tetangganya. "Saya melihat Idan sudah tergolek dan tidak berdaya," sebutnya kepada perawat yang berada di IGD.
Direktur RSUD dr Rasidin Artati Suryani membenarkan kalau ada pasien disambar petir masuk ke IGD RSUD. "Korbannya ada lima orang, yang satu meninggal dan empat lagi selamat," ujarnya.
Korban yang selamat tersebut mengalami gangguan pendengaran, sedangkan satu di antaranya luka bakar akibat pada tangan dan kakinya."Kejadian tersebut membuat trauma korban yang selamat namun mereka telah kami perbolehkan pulang karena lukanya tidak terlalu serius," ujar wanita berjilbab ini.
Pantauan Padang Ekspres di rumah Idan, terlihat keluarga korban tampak shock atas kejadian tersebut. Rumah Idan ramai didatangi para pelayat yang turut berduka. Isak tangis keluarga tak terbendung dan turut mengiringi kepergian Idan. (w/cr4)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawang Putih Menghilang di Pasaran
Redaktur : Tim Redaksi