jpnn.com, JAKARTA - Jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh terus bertambah, semakin melampaui data pasien yang tutup usia.
Data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat ada penambahan 59 orang yang sembuh dari sebelumnya, Kamis (16/4) kemarin.
BACA JUGA: Pasien Positif Corona Curhat, Betapa Sedihnya Berjuang Sendiri Melawan Sakit
Sementara yang meninggal dunia bertambah 24 orang sehingga menjadi 520 kasus.
"Jumlah yang sembuh mencapai 607 orang. Ini akan terus meningkat dalam jumlah yang cukup besar beberapa hari ke depan," ujar Juru bicara pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam pesan tertulis yang diterima.
BACA JUGA: Selamat dari Perang Dunia I dan II, Kini Nenek 106 Tahun itu juga Sembuh dari Covid-19
Disebutkan, pasien yang sembuh sebarannya paling banyak di Provinsi DKI Jakarta. Kemudian Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan wilayah lain di Indonesia.
"Pasien yang sembuh di DKI Jakarta 204 pasien, Jawa Timur 94 pasien, Sulawesi Selatan 43 pasien, Jawa Barat 41 pasien, Bali dan Jawa Tengah sama-sama 36 pasien. Ditambah jumlah dari 29 provinsi yang lain, jumlahnya 607 pasien," ucapnya.
BACA JUGA: Hamdalah, Asisten Pelatih Barito Putera Yunan Helmi Sembuh dari Virus Corona
Sementara terkait kasus positif Covid-19, menurut Yuri bertambah 407 kasus sehingga totalnya menjadi 5.923 orang.
Data diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 42.108 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 34 laboratorium.
Sebanyak 37.134 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 5.923 positif dan 31.211 negatif.
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terdapat penambahan 4.286, sehingga total menjadi 173.732 orang.
Pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah 737 dengan total menjadi 12.610 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi di tanah air.
Gugus Tugas memerinci data positif COVID-19 berdasarkan provinsi. Tercatat di Aceh 5 kasus, Bali 124 kasus, Banten 311 kasus, Bangka Belitung 6 kasus, Bengkulu 4 kasus, Yogyakarta 64 kasus, DKI Jakarta 2.815 kasus.
Jambi 8 kasus, Jawa Barat 632 kasus, Jawa Tengah 304 kasus, Jawa Timur 522 kasus, Kalimantan Barat 21 kasus, Kalimantan Timur 44 kasus, Kalimantan Tengah 35 kasus, Kalimantan Selatan 74 kasus, dan Kalimantan Utara 47 kasus.
Kepulauan Riau 58 kasus, Nusa Tenggara Barat 51 kasus, Sumatera Selatan 54 kasus, Sumatera Barat 62 kasus, Sulawesi Utara 18 kasus, Sumatera Utara 79 kasus, dan Sulawesi Tenggara 27 kasus.
Sulawesi Selatan 332 kasus, Sulawesi Tengah 24 kasus, Lampung 26 kasus, Riau 26 kasus, Maluku Utara 4 kasus, Maluku 14 kasus, Papua Barat 5 kasus, Papua 89 kasus, Sulawesi Barat 7 kasus, Nusa Tenggara Timur 1 kasus dan Gorontalo 4 kasus.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang