JAKARTA - Sebanyak 5 ribu buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga bagian dari Majelis Pekerja Indonesia (MPBI) hari ini (17/6), akan memulai aksinya menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan para buruh akan berkumpul di depan Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jalan Gatot Subroto Jakarta Pusat.
"Selanjutnya long march dengan berjalan kaki menuju Kantor DPR dimana akan dilakukan sidang paripurna terkait pembahasan APBN-P 2013 hari ini," ujar Said dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/6).
Aksi ini kata Said, juga berlangsung di kawasan industri di Jabodetabek, Kantor Gubernur /Bupati/Walikota seperti di Serang, Cilogen, Purwakarta, Karawang,Subang, Sukabumi, Cimahi, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Mojokerto, Sidoardjo, Pasuruan, Gresik, Probolinggo, Malang, Aceh, Medan, Batam, Bintan, Karimun, Lampung, Jambi, Makasar, Manado, Gorontalo, Samarinda, Papua, Lampung, Jambi, Makasar, Manado, Gorontalo dan Samarinda.
Menurutnya, langkah pemerintah menaikkan harga BBM, dibarengi pembagian Bantuan Langsung Sementara (BLSM) pada masyarakat miskin adalah tindakan pembodohan dan tidak produktif.
"Maka KSPI dan MPBI menyatakan sikap dengan tegas menolak kenaikan harga BBM dan pembagian BLSM. Dengan menaikkan BBM, berarti pemerintah tidak pro rakyat kecil terutama buruh. Kenaikan gaji buruh akan sia-sia belaka," terangnya," tuturnya.
Pokoknya Said menegaskan, buruh dan rakyat akan terus menolak pemiskinan sistemik lewat kenaikan harga BBM. (chi/jpnn)
Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan para buruh akan berkumpul di depan Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jalan Gatot Subroto Jakarta Pusat.
"Selanjutnya long march dengan berjalan kaki menuju Kantor DPR dimana akan dilakukan sidang paripurna terkait pembahasan APBN-P 2013 hari ini," ujar Said dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/6).
Aksi ini kata Said, juga berlangsung di kawasan industri di Jabodetabek, Kantor Gubernur /Bupati/Walikota seperti di Serang, Cilogen, Purwakarta, Karawang,Subang, Sukabumi, Cimahi, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Mojokerto, Sidoardjo, Pasuruan, Gresik, Probolinggo, Malang, Aceh, Medan, Batam, Bintan, Karimun, Lampung, Jambi, Makasar, Manado, Gorontalo, Samarinda, Papua, Lampung, Jambi, Makasar, Manado, Gorontalo dan Samarinda.
Menurutnya, langkah pemerintah menaikkan harga BBM, dibarengi pembagian Bantuan Langsung Sementara (BLSM) pada masyarakat miskin adalah tindakan pembodohan dan tidak produktif.
"Maka KSPI dan MPBI menyatakan sikap dengan tegas menolak kenaikan harga BBM dan pembagian BLSM. Dengan menaikkan BBM, berarti pemerintah tidak pro rakyat kecil terutama buruh. Kenaikan gaji buruh akan sia-sia belaka," terangnya," tuturnya.
Pokoknya Said menegaskan, buruh dan rakyat akan terus menolak pemiskinan sistemik lewat kenaikan harga BBM. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 19.474 Personil Gabungan Dikerahkan
Redaktur : Tim Redaksi