5 Ribu Peserta Bakal Ramaikan Grebeg Sura Baturraden

Kamis, 12 Oktober 2017 – 01:41 WIB
Baturraden. Foto: Radar Banyumas/JPNN

jpnn.com, BANYUMAS - Anda belum punya tujuan untuk pelesiran akhir pekan nanti? Jangan khawatir. Ada beberapa agenda menarik yang bisa Anda nikmati.

Salah satunya adalah Grebeg Sura Baturraden di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (15/10).

BACA JUGA: Angkat Pariwisata Banyumas Lewat Film Satria

Event itu akan digelar mulai pukul 08:00 WIB. Rute dimulai dari wanawisata (bumi perkemahan) dan finis di Bukit Bintang Baturraden.

Kegiatan tahunan itu akan melibatkan berbagai elemen pariwisata di Kabupaten Banyumas.

BACA JUGA: Rianti Cartwright Penasaran dengan Orang Banyumas

Di antaranya, 12 desa penyangga wisata Baturraden yang akan menyuguhkaan berbagai seni budaya lokal.

Ratusan tenong, gunungan sedekah bumi, pagelaran wayang ruwat, kirab prosesi adat lereng Gunung Slamet, dan wayang kulit semalam suntuk akan mewarnai rangkaian acara itu.

BACA JUGA: Digarap November, Film Satria Bakal Ekpos Budaya Banyumas  

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar)

Azis Kusumandani mengatakan, acara itu akan diikuti lima ribu orang yang terdiri dari pegiat wisata dan warga Kecamatan Baturraden.

“Ritual berlangsung sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas rezeki dan hasil bumi yang melimpah,” kata Azis, Selasa (10/10).

Dia menambahkan, prosesi ritual diawali dengan Mangala Yudha.

Setelah itu, dilanjutkan dengan gunungan yang berisi berbagai hasil bumi.

Di antaranya, aneka sayur mayur, sembilan bahan pokok, dan berbagai buah-buahan. Gunungan dari kelompok tani juga akan menyemarakkan kirab.

“Peserta dari perwakilan desa akan membawa tenong. Mereka juga menyuguhkan berbagai jenis kesenian tradisional Banyumas seperti hadrah, kentungan, hingga kesenian tabuh lesung,” ujar Aziz.

Setelah arak-arakan, imbuh Aziz, seluruh sesajen akan didoakan oleh sesepuh desa. Mereka memanjatkan puji syukur kepada Tuhan.

“Setelah itu, makanan dimakan bersama dan sebagian bawaan akan dilarung di Sungai Gumawang,” jelas Aziz.

Aziz mengatakan, setelah kirab akan digelar wayang kulit ruwat bumi dengan dalang Ki Sikin di Lapangan Parkir Tengah.

“Dalang kondang ini akan melanjutkan pagelaran wayang kulit semalam suntuk pada malam harinya,” ujar Aziz.

Grebeg itu sejalan dengan keinginan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyumas.

Wakil Ketua II PHRI Kabupaten Banyumas Is Heru Permana mengatakan, pemerintah daerah memang harus terus menggelar kegiatan berskala lokal maupun nasional.

“Tujuannya menarik wisatawan agar berkunjung ke Banyumas dan memberikan dampak positif bagi industri pariwisata,” ujar Is Heru.

Dia menambahkan, industri pariwisata yang bergeliat akan memberi dampak positif terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

Menurut dia, pemerintah daerah bisa menggandeng pihak ketiga untuk menggelar event.

“Kalau ada kegitan rutin dengan skala regional maupun nasional, Banyumas bisa dijuluki kota wisata,” tutur Is Heru. (why/ely/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengin Bersepeda di Atas Awan? 4 Destinasi Ini Wajib Dikunjungi


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler