5 Sertifikat Rumah Milik Ibunya Dino Patti Djalal Beralih Nama Secara Tiba-Tiba

Rabu, 10 Februari 2021 – 14:21 WIB
Dino Patti Djalal. Foto: antaranews.com

jpnn.com, JAKARTA - Penasihat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dino Patti Djalal mengatakan bahwa lima sertifikat tanah milik ibunya telah beralih nama secara tiba-tiba.

Padahal, menurut Dino, sang ibu tidak pernah menjual atau menyerahkan sertifikat tersebut kepada orang lain.

BACA JUGA: Rosa Beri Kabar Gembira soal Dino Patti Djalal

Dino curiga ada modus operandi yang melibatkan mafia tanah secara terstruktur.

Salah satu sertifikat tanah yang berubah nama berada di Executive Paradise, Antasari, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Soal Sertifikat Tanah Ulayat, Senator Filep: Negara Jangan Memprakarsai Sepihak

"Tahu-tahu sertifikat rumah milik ibu saya telah beralih nama di BPN padahal tidak ada AJB, tidak ada transaksi bahkan tidak ada pertemuan apa pun dengan ibu saya," kata dia melalui twit di Twitter, Selasa (9/2).

Saat dikonfirmasi, Duta Besar Amerika Serikat era SBY itu membenarkan kejadian tersebut.

BACA JUGA: Oknum BPN Tertangkap Basah Minta Uang Pelicin Pengurusan Sertifikat Tanah

Dia mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian. Dan kasus ini tengah diproses.

Dia juga mendorong Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkap kasus ini seterang-terangnya.

Sebab, Dino melihat ada upaya sistematis dalam peralihan nama sertifikat yang dilakukan mafia tanah ini.

"Saya juga berharap masyarakat agar berani lawan mafia tanah," tambah dia.

Dino melanjutkan, modus komplotan pencuri sertifikat rumah ini adalah mengincar target. Lalu pelaku membuat KTP palsu, berkolusi dengan broker hitam dan notaris bodong, memasang sosok yang mirip foto di KTP.

Dino menganggap ibunya yang sudah tua memang merupakan target yang tepat.

Dino sendiri mengaku sudah mengetahui siapa aktor intelektual komplotan pencuri sertifikat rumah keluarganya.

Namun, Dino menyatakan ingin merahasiakannya karena prosesnya sudah berada di kepolisian.

"Saya yakin respons awal pimpinan komplotan ini nantinya adalah mencoba menyogok aparat keamanan agar bebas dari hukum, jangan sampai," kata dia. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler