5 Tahun Menderita Kenker, Kedua Mata Suwarno Tak Berfungsi

Senin, 07 April 2014 – 03:54 WIB

jpnn.com - SEIBEDUK -- Leher dan pelipis Suwarno, 37, warga Kampung Suka Damai RT 03 RW 06 No. 41, Kelurahan Tanjungpiayu ini sudah membengkak sebesar kepalan tangan orang dewasa.

Selama lima tahun, pria yang memiliki istri dan dua anak tersebut menahan sakit hingga ke dua bola matanya tak lagi berfungsi. Suwarno divonis Dokter menderita kanker Mandi Bula (kanker rahang).

BACA JUGA: Geger, Mayat Bayi Mengapung Di Sungai

Awal petaka tersebut dirasakan Suwarno sejak tahun 2009 lalu. Kala itu gusi belakang sebelah kiri yang baru tumbuh mengalami pembengkakan. Pembengkakan itu disebabkan gigi gusinya tertusuk tulang ikan saat makan, hingga mengalami infeksi.

"Awalnya cuma bengkak biasa di leher. Lalu pada awal tahun 2010 silam, saya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta untuk operasi. Saat operasi itu, rahang kiri saya dipotong dan pembengkakan mulai mengecil," kata Suwarno yang saat itu didampingi sang istri Sudaryanti.

BACA JUGA: Cuaca Ekstrem, Nelayan Diingatkan tak Melaut

Namun pada awal tahun 2013 lalu penyakit kanker yang diderita Suwarno kembali kambuh dan semakin ganas. Dalam waktu beberapa bulan saja, bengkakan di leher menyebar ke bagian pelipis kirinya. Bahkan ketika itu, bola mata kirinya sudah mulai tak berfungsi dengan baik.

"Awal tahun 2013 itu mata kiri saya tak bisa melihat. Apalagi bengkakannya sudah membesar. Akibatnya saya selalu merasa nyeri dan linu, sakit dibagian kepala, pusing dan gusi yang terasa seperti sariawan," ujar Suwarno

BACA JUGA: Akibat Anjlok, KA Argojati-Cireks Terlambat

Sejak Suwarno mengalami kebutaan dibagian mata kirinya, ia tak bisa bekerja maksimal. Suwarno juga harus berjuang membiayai hidup istri dan ke dua anaknya Fatih Maulana Rizki, 3, dan  Mahesa Putra Arawinda yang masih berumur 15 bulan. Hingga saat itu, ia hanya mampu membeli obat herbal dan harus merogoh kocek 1,5 juta perderigennya.

"Satu derigen itu hanya dua minggu saja dikonsumsi. Saya sudah gonta-ganti minum obat herbal. Mau giamana lagi, kerjaan dan uang tak ada," katanya.

Namun, hal yang tak disangka pun datang. Kanker yang diderita Suwarno menyebar ke mata kanannya. Hingga penglihatannya lumpuh total. Kini, Suwarno hanya memilik biaya untuk cek up ke beberapa rumah sakit.

"Saya sempat berobat di rumah sakit awal bros (RSAB), tetapi Dokternya angkat tangan dan tak sanggup mengobatinya. Dokter RSAB menyarankan saya agar berobat kembali ke RSCM, tetapi uang darimana," keluhnya lagi.

Suwarno mengatakan, selama ini ia hanya mendapat bantuan dari teman-teman tak pernah mendapatkan bantuan dari perusahaan. Perusahaan hanya meminjamkan uang saja untuk berobat, karena keterbatasan biaya maka ia hanya berobat seadanya saja.

"Perusahaan kasih pinjaman saja, tapi pinjaman itu juga kena potong gaji. Makanya saya juga bingung," keluhnya.

Dengan penyakit yang dialaminya ini, kata Suwarno, ia berharap ada orang yang baik untuk meringankan biayanya. Sejak menderita penyakit kanker,  ia bersama keluarganya hidup berkat bantuan warga sekitar dan beberapa temannya saja. Sementara pihak perusahaan enggan menanggung biaya perobatannya.

"Harapan saya penyakit ini cepat sembuh, agar bisa kembali menafkahi anak istri. Gak mungkin selamanya saya menunggu pertolongan tetangga," tutupnya. (cr5)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Honor KPPS Batal Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler