jpnn.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berhasil mengakselerasi transformasi digital yang membawa dampak signifikan bagi pembangunan ekonomi daerah serta peningkatan layanan penyeberangan nasional.
Salah satu terobosan utama adalah penerapan sistem pembelian tiket online melalui aplikasi Ferizy, yang kini menjadi andalan bagi jutaan pengguna jasa ASDP.
BACA JUGA: Menjelang Libur Nataru 2024, ASDP Ajak Masyarakat Pesan Tiket via Ferizy Mulai Sekarang
Corporate Secretary Shelvy Arifin mengatakan inovasi digital ini tidak hanya mempercepat proses reservasi, tetapi juga selaras dengan upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur digital di seluruh Indonesia.
“Sistem yang kami kembangkan bersifat transparan dan terintegrasi. Ini memungkinkan masyarakat untuk dengan mudah mengakses informasi terkait jadwal kapal, harga tiket, hingga ketersediaan layanan penyeberangan” ujar Shelvy.
BACA JUGA: Ciptakan Inovasi di Industri Penyeberangan, ASDP Raih Peringkat ke-7 BUMN Terbaik
Sejak peluncurannya, aplikasi Ferizy terus mengalami pertumbuhan pesat.
Pada 2020, aplikasi itu mencatat 437.688 pengguna, dan pada Juli 2024 jumlahnya melonjak hingga mencapai 2,4 juta pengguna.
BACA JUGA: ASDP Dukung Kesehatan Mental Karyawan BUMN lewat 1000 Manusia Bercerita
Peningkatan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan reservasi online ASDP.
“Kami mengimbau agar para pengguna jasa melakukan reservasi tiket secara online jauh hari sebelum keberangkatan, terutama di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, dan Ajibata-Ambarita, di mana kami tidak lagi menjual tiket secara langsung di lokasi,” tambah Shelvy.
Hingga Oktober 2024, lebih dari 40 pelabuhan di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah timur, telah mengadopsi sistem e-ticketing ini.
ASDP juga aktif melakukan sosialisasi untuk memastikan masyarakat dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan ini.
Implementasi Ferizy juga berperan penting dalam meningkatkan kenyamanan pengguna jasa, mengurangi antrian panjang di pelabuhan, serta memastikan kelancaran arus penumpang dan kendaraan.
Digitalisasi ini memungkinkan pengguna jasa untuk lebih efisien dalam merencanakan perjalanan mereka, sekaligus mendukung agenda ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan tiket fisik.
Dengan sistem pembayaran online yang lebih mudah, ASDP telah berkontribusi dalam menciptakan pengalaman penyeberangan yang lebih modern dan nyaman.
Selain itu, transformasi digital juga memungkinkan ASDP untuk mengelola data pengguna jasa secara lebih akurat dan real-time.
Data ini membantu perusahaan untuk mengambil keputusan strategis dalam pengelolaan rute dan peningkatan layanan yang lebih baik.
Peningkatan efisiensi operasional juga berdampak langsung pada peningkatan kualitas layanan di pelabuhan dan di kapal, sehingga ASDP dapat terus memenuhi harapan para pelanggan di seluruh Indonesia.
Transformasi digital yang dilakukan tidak hanya meningkatkan pelayanan, tetapi juga berkontribusi pada kinerja keuangan perusahaan.
"Dalam lima tahun terakhir, total aset ASDP meningkat 45,47 persen, dari Rp 7,59 triliun pada 2019 menjadi Rp 11,05 triliun pada 2023. Pendapatan kami pun melonjak, mencapai Rp 4,9 triliun di tahun 2023, meningkat 57,58 persen dibandingkan 2019," kata Shelvy.
Peningkatan ini juga tercermin dari laba bersih perusahaan yang hingga September 2024 mencapai Rp476 miliar, naik 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, total aset perusahaan per September 2024 mencapai Rp11,43 triliun, sementara arus kas operasional tercatat sebesar Rp1,74 triliun hingga triwulan III 2024.
"Selama lima tahun kepemimpinan Erick Thohir, ASDP telah menciptakan berbagai perubahan positif. Kami terus berkomitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan layanan transportasi publik yang prima," ujar Shelvy menandaskan. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ASDP Tanam 3 Ribu Bibit Mangrove di Tangerang, Wujud Komitmen Jaga Kualitas Perairan
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com