50 Penderita Demam Berdarah Tewas, Soekarwo Ogah Tetapkan Jatim KLB

Sabtu, 31 Januari 2015 – 01:59 WIB
50 Penderita Demam Berdarah Tewas, Soekarwo Ogah Tetapkan Jatim KLB. Foto JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA - Semakin bertambahnya jumlah penderita Demam Berdarah maupun jumlah korban meninggal belum membuat Pemprov Jatim menetapkan Jatim dalam status KLB. Status itu sebatas ditetapkan bagi kabupaten/kota yang jumlah penderitanya meningkat dua kali lipat dari periode (bulan) yang sama pada 2014.

Gubernur Jatim Soekarwo di Kantor Pemprov Jatim, Jumat (30/1) mengungkapkan memiliki alasan khusus sehingga belum menentukan status KLB DB bagi Jatim. Menurut dia, jika status Jatim menjadi KLB DB, hal itu akan membuat pemkab/pemkot enggan berbuat banyak untuk mengantisipasi penyakit tersebut.

BACA JUGA: Kakak dan Adik Korban AirAsia QZ8501 Teridenfikasi

“Itu berdasar pada pengalaman kasus difteri dulu,” kata Soekarwo seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (31/1).

Dia menerangkan bahwa seharusnya yang menjadi ujung tombak penanganan DB adalah pemerintah daerah setempat. “Kalau kami tetapkan Jatim berstatus KLB, akhirnya pemkab/pemkot menggantungkan penanganan DB ke Pemprov Jatim,” tuturnya.

BACA JUGA: Pemerintah Lebih Senang Pilkada Serentak 2015

Meski demikian, Soekarwo menyatakan bahwa pemprov tetap memiliki komitmen untuk menangani kasus DB di Jatim. Pria yang kerap disapa Pakde itu menuturkan akan menyediakan pasokan obat-obatan ke daerah.

“Semua potensi logistik sudah saya kirim, lalu tadi pagi (kemarin pagi, Red) saya juga sudah rapat dengan Kadinkes Pak Harsono,” ungkapnya.

BACA JUGA: Jokowi Isyaratkan Belum Tentu Terima Rekomendasi Tim 9

Pemprov Jatim juga menyediakan anggaran khusus untuk menangani DB. “Kalau jumlahnya, pokoknya banyak. Saya lupa. Itu masuk pos bencana sosial. Tepatnya di belanja tak
terduga,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinkes Jatim Harsono menyatakan bahwa sudah ada 50 orang yang meninggal karena kasus itu. Jumlahnya naik satu orang dari sehari sebelumnya, yakni 49 orang. Jumlah tersebut juga jauh lebih banyak daripada jumlah korban meninggal pada Januari 2014.

“Tahun lalu hanya ada sembilan orang yang tewas dalam kasus demam berdarah,” terangnya.

Dengan kata lain, case fatality rate (CFR) atau rasio kasus kematian pada Januari 2015 mencapai 1,8 persen. Apabila dibandingkan dengan Januari 2014, jumlah persentase kasus
demam berdarah pada Januari tahun ini 178,9 persen. (jan/jee/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akun Jokowi Tipu Media Sekelas TIME, Semuanya Tertipu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler