500 Juta Ponsel Rentan Diretas

Selasa, 23 Juli 2013 – 04:58 WIB
BOSTON--Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa International Telecommunications Union (ITU) menyarankan pemberlakuan keamanan dunia maya atau cybersecurity, karena adanya potensi kerentanan tinggi dalam teknologi ponsel sehingga memungkinkan peretas menyerang sedikitnya setengah miliar telepon dari jarak jauh.

Gangguan itu ditemukan perusahaan Jerman yang memungkinkan para peretas mendapatkan kontrol jarak jauh dan menjiplak beberapa jenis kartu ponsel.

Laboratorium Riset Keamanan di Berlin menemukan para peretas dapat menggunakan kartu yang telah dikuasai itu untuk melakukan kejahatan finansial atau terlibat dalam spionase elektronik. Temuan itu akan mereka ungkapkan dalam konferensi peretasan Black Hat yang dibuka di Las Vegas pada 31 Juli.

"Penemuan-penemuan ini menunjukkan adanya risiko-risiko keamanan dunia maya," ujar Sekretaris Jenderal ITU Hamadoun Touré seperti dilansir Timeofindia (22/7).

Dijelaskannya, lembaga tersebut akan menginformasikan kepada para regulator telekomunikasi dan lembaga-lembaga pemerintahan di hampir 200 negara mengenai ancaman potensial yang menjangkau ratusan perusahaan telekomunikasi, akademisi serta ahli industri lainnya.

Seorang juru bicara dari GSMA, yang mewakili hampir 800 operator ponsel di dunia, juga tengah mengkaji riset tersebut. "Kami telah mempertimbangkan berbagai implikasinya dan menyediakan arahan kepada para operator jaringan maupun penjual kartu SIM yang mungkin terkena dampaknya," ujar juru bicara GSMA Claire Cranton.

Nicole Smith, seorang juru bicara bagi Gemalto NV, pembuat kartu SIM terbesar di dunia mengatakan perusahaannya mendukung respon dari GSMA.

ITU memperkirakan sekitar enam miliar ponsel digunakan di seluruh dunia. Lembaga ini berencana bekerja dengan industri untuk mengidentifikasi bagaimana melindungi peralatan yang rentan dari serangan tersebut.

Semua tipe telepon sangat rentan, termasuk iPhone dari Apple Inc, telepon yang menggunakan perangkat lunak Android dari Google Inc dan ponsel pintar Blackberry Ltd.  CTIA, kelompok perdagangan industri ponsel di AS, mengatakan riset baru itu memperlihatkan tidak ada ancaman yang sifatnya segera.

"Kami memahami kerentanan tersebut dan sedang berupaya menanganinya," ujar Wakil Presien CTIA John Marinho.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peneliti Buat Alat Penganalisis Tangisan Bayi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler