jpnn.com, CALIFORNIA - Sebuah pengumuman mengejutkan datang dari raksasa teknologi Amerika Serikat - Google - di mana layanan jejaring sosial bernama Google+ disebutkan akan ditutup selama-lamanya.
Pengumuman itu terjadi setelah insiden dalam layanan jejaring media sosial mereka terjadi kebocoran data pengguna hingga 500.000 data pribadi oleh pihak ketiga, mencakup nama, alamat email, pekerjaan, jenis kelamin, umur dan sejumlah data lainnya.
BACA JUGA: Serpihan Sejarah Indonesia di 20 Tahun Google Doodle
"Kami akan menon-aktifkan layanan Google+ untuk konsumen," tulis mereka dalam blog resmi Google, Senin (8/10).
Cukup mengecewakan, ternyata kebocoran itu sudah terjadi beberapa tahun belakang namun pihak Google Plus menutup informasi tersebut, karena takut tercium pihak regulator, lansir businessinsider.sg.
BACA JUGA: Google Photos Uji Coba Fitur Bokeh Manual
Alasan penutupan hanya diceritakan lebih kepada permasalahan persaingan di pasar. Di mana, Google Plus dianggap sudah tidak bisa lagi memenuhi ekspektasi pengguna.
"Versi konsumen dari Google+ memiliki tingkat penggunaan dan ikatan yang sangat rendah," tulisnya lagi. (mg8/jpnn)
BACA JUGA: Buat Orang Tua, Google Punya Cara Kontrol Ponsel Anak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Google Tutup Situs Web YouTube Gaming
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha