50.000 Karung Bansos Terbengkalai, Sudah 3 Bulan di Gudang, Kacau

Senin, 21 Desember 2020 – 16:23 WIB
Jajaran Unit Reserse Kriminal Polsek Cakung berdialog dengan petugas keamanan gudang yang menyimpan sejumlah karung yang diduga berisi bantuan sosial yang terbengkalai di kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (21/12/2020). Foto: ANTARA/Andi Firdaus

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 50 ribu karung berisi bantuan sosial (bansos) terbengkalai di dalam gudang Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Polisi memastikan seluruh karung berisi bansos belum kedaluwarsa.

BACA JUGA: Soal Tudingan Terlibat Korupsi Bansos, Begini Kata Gibran bin Jokowi

"Sudah tiga bulan tersimpan di sini dan saya lihat itu expired-nya 2023, 2022. Jadi belum expired," kata Kanit Reskrim Polsek Cakung Iptu Stevanus Leonard Johannes usai menyambangi gudang di Jalan Pulo Buaran II Blok N1-N3 Kawasan Industri Pulogadung, Senin siang.

Karung bansos bercorak merah dan putih itu masing-masing berisi beras sepuluh kilogram, mi instan sepuluh bungkus, sarden kecil sembilan kaleng, minyak goreng dua liter serta saus sambal satu botol.

BACA JUGA: Kombes Yusri: Kami Kejar Sampai Dapat

Dugaan bansos tersebut kedaluwarsa sebelumnya dilaporkan oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya melalui tayangan video berdurasi 12 detik yang beredar di media sosial.

"Orang yang memviralkan video itu sebenarnya adalah calon pembeli yang datang ke gudang. Itu videonya diproduksi sejak tiga bulan lalu," kata Stevanus.

BACA JUGA: Danrem Brigjen Achmad Fauzi Keluarkan Peringatan Tegas

Sejauh ini polisi belum memperoleh fakta yang mengarah pada perbuatan penimbunan bansos milik pemerintah oleh PT Penco Pangan Utama selaku pengelola gudang.

Berdasarkan hasil keterangan pegawai, kata dia, bansos tersebut terbengkalai selama tiga bulan sebab upaya kerja sama dengan Kementerian Sosial untuk program bantuan Presiden bagi masyarakat yang terdampak COVID-19 hingga kini belum terjalin.

"Jadi mereka (perusahaan) yang beli sendiri, mau menyediakan tetapi di sana (Kemensos) sudah full (bantuannya), akhirnya mereka jual sendiri saja biar tidak rugi," katanya.

Meskipun bansos tersebut terbengkalai selama tiga bulan, kata Stevanus, namun proses pengawasan kelayakan produk tetap dimonitor pengelola gudang.

"Mereka mencari dan menjual input dan output barang itu semua diseleksi sebanyak tiga kali, baik dari penyimpanan, surat jalan, penataan hingga dimasukkan lagi ke gudang. Jadi kalaupun expired pasti pedagang besar tersebut sudah komplain, tetapi sudah saya tanya tidak ada yang komplain," katanya.

Stevanus memastikan belum ada aliran dana dari pemerintah yang masuk dalam pengadaan bansos di perusahaan yang bergerak di bidang pangan dan pergudangan itu.

"Sejauh ini belum ada uang negara masuk ke sini. Belum ada," katanya. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler