JAMBI--Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jambi, Kombes Pol, Drs Mohammad Yamin Sumitra, mengatakan, pengedar narkoba lebih sadis daripada teroris. Oleh karenanya, dikatakan dia, seluruh komponen yang ada di provinsi Jambi, harus lebih serius dan harus lebih waspada dalam menangani dan memerangi narkoba. “Dampak dari penggunaan narkoba itu, Dalam satu hari saja, 51 orang yang meninggal di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Ditambahkannya, belum lagi kasus kematian akibat narkoba yang tidak terungkap, karena ditutup tutupi oleh keluarganya. “Tetapi untuk penanganan narkoba ini tidak seperti penanganan teroris,” ujarnya.
Padahal, dikatakan dia, yang meninggal akibat narkoba ini lebih banyak daripada akibat ulah teroris. Dari data yang berhasil dihimpun, untuk provinsi Jambi sebanyak 50.420 orang yang terlibat penyelah gunaan narkoba. terifeksi HIV/AIDS sebanyak, 555 orang. Dikatakan Yamin, dari data tersebut, apabila rata-rata tiap bulan menghabiskan uang sebesar Rp 500 ribu maka, dalam satu tahun sekitar Rp 3.252.0000000. Berarti, uang yang sia-sia digunakan untuk membeli narkoba sangatlah banyak.
“Coba uang tersebut untuk membangun infrastruktur atau membangun yang lainnya. Ditambah lagi berapa dana yang di keluarkan pemerintah dan keluarga untuk mengobati, merehabilitasi, pasca rehabilitasi, P4GN, serta biaya pemakaman yang rata-rata sehari meningal dunia akibat narkoba sebanyak 51 orang. Ditambah lagi yang terkena HIV/AIDS,” kata Yamin.
Untuk memerangi penyalah gunaan narkoba dikatakan Yamin, perlu peran Masyrakat. Dikarenakan aparat tidak akan mungkin mampu untuk melaksanakannnya sendirian.
Dikatakannya juga, masuknya narkoba itu ke Jambi sangat mudah. Seperti di perairan, hiburan, pengusaha jasa titipan kilat. “pengusaha jasa titipan kilat harus tahu siapa yang mengirimkan barang. Begitu juga dengan pengusaha transportasi laut atau udara. Jadi, setiap orang yang membawa barang itu, harus jelas identitasnya,” pungkasnya.(fth)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Olahraga Membuat Lebih Pintar
Redaktur : Tim Redaksi