Ketua PB PGRI, Sulistyo menjelaskan, pembinaan dan pengambangan kompetensi dan karir guru selama ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kompetensi guru tidak berkembang, telebih mereka yang lulus dari lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan yang kurang bermutu.
"Standar kompetensi guru perlu disiapkan, dijaga dan dibina. Saat ini pembinaan karir tidak jelas, bahkan banyak yang perlakuan karirnya penuh dengan nuansa hukuman. Misalnya pengangkatan pejabat birokrasi pendidikan, kepala sekolah, pengawas," kata Sulistyo dalam konferensi pers HUT ke-67 PGRI dan Hari Guru Nasional di Jakarta, Senin (26/11).
Menurut Suslityo, peningkatan kualifikasi guru terkendala karena banyak guru yang tidak bisa meninggalkan tugas atau tidak memiliki dana. Padahal, guru-guru tersebut belum menamatkan jenjang pendidikan S1 atau Diploma IV, sesuai syarat yang diamanatkan UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen.
Kondisi itu menurut dia, disebabkan banyaknya aturan yang mengatasnamakan demi meningkatkan kompetensi guru, tapi pada kenyataannya sulit dilaksanakan dan tidak sesuai dengan keadaan.
Dia memaparkan, dari 2.925.676 status guru yang ada di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, sebanyak 1.550.062 guru PNS dan 133.326 guru PNS dipekerjakan (DPK), masih bermasalah dengan distribusi, pembinaan dan profesionalitas.
Sebanyak 24.406 guru agama masih bermasalah dalam kaitan administrasi, sertifikasi, pembinaan dan pemberdayaan. Kemudian 9.454 guru bantu, 57.631 guru honor daerah dan 836.442 guru tidak tetap (GTT), selain belum mendapat pemberdayaan, pembinaan, juga belum diangkat sebagai PNS dan belum disertifikasi.
"Persoalan distribusi guru berkali-kali dikeluhkan, sering mengemuka di berbagai pertemuan, tapi tidak kunjung diselesaikan," tukasnya.
Sedangkan hasil kualifikasi guru tahun 2011, dari segi jenjang pendidikan, sebanyak 48,69 persen dari total 2.925.676 guru, belum memenuhi syarat sesuai UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen.
"Yang memenuhi syarat, yakni pendidikan S1/D4, S2 dan S3 baru 51,31 persen. Selebihnya 1.424.513 guru belum memenuhi syarat. 296.975 guru masih lulusan D3, 520.551 guru lulusan D2, 56.668 guru lulusan D1 dan 550.319 orang guru lulusan SMA sederajat," papar Sulistyo.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belasan Profesor Tolak Unas
Redaktur : Tim Redaksi