56 Tersangka Penyelundupan Manusia di Thailand Ditangkap dan Puluhan Lagi DPO

Kamis, 25 Juni 2015 – 01:40 WIB
Letjen Manas Kongpan (tengah), perwira tinggi militer Thailand yang dituduh terlibat penyelundupan manusia menyerahkan diri kepada polisi di Bangkok pada 3 Juni lalu

jpnn.com - BANGKOK - Pihak Kepolisian Thailand berhasil mengungkap secara besar-besar kasus penyelundupan manusia yang berpusat di selatan Thailand. Dari hasil penyelidikan polisi akhirnya menangka 56 orang dari 100 orang yang dituduh terlibat dalam kasus tersebut. 

Selain itu, polisi juga mengeluarkan perintah penangkapan terhadap sedikitnya 60 tersangka yang diduga terlibat persekongkolan jahat itu.

BACA JUGA: Amerika Serikat Bersama Sekutu Lancarkan 18 Serangan Udara Gempur ISIS

Keberhasilan polisi Thailand fini mengungkap kasus tersebut sekaligus diumumkan secara resmi mengakhiri penyelidikan terkait kasus ini. Kendati demikian, kelompok-kelompok HAM meminta polisi melakukan penyelidikan lebih luas.

Seperti penyelidikan sampai mencakup personil militer yang terlibat. Namun mereka juga menyambut baik pencapaian bagus dari penumpasan tersebut.

BACA JUGA: Narapidana Meroket Dua Kali Lipat, Brasil Tembus 4 Besar Dunia

Pejabat polisi menyebut penyelidikan itu paling luas dalam sejarah penyelundupan manusia di Thailand. Di mana polisi mengajukan 100 ribu dokumen kepada Kantor Kejaksaaan. Saking banyaknya dakwaan, penyidik memutuskan menjelang akhir Juli akan memutuskan dakwaan terhadap mereka.

Tapi kelompok-kelompok HAM seperti Human Rights Watch yang berkantor pusat di New York mengatakan ada keprihatinan mengenai melambatnya keinginan politis dari penegak hukum untuk menyelesaikan penyelidikan yang bisa mengarah ke lebih banyak lagi petugas militer.

BACA JUGA: Malaysia Mengetahui Identitas Dalang Pembajakan Tanker Malaysia

Sunai Pasuk, periset Human Rights Watch di Thailand mengatakan meskipun penangkapan telah dilakukan terhadap tokoh sipil setempat dan politisi, hanya seorang petugas militeryang ditangkap dan ini menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi penyelidikan itu.

"Ada gembong termasuk pengusaha terkenal di provinsi selatan. Nama-nama mereka sudah dikaitkan selama hampir satu dekade dan akhirnya mereka akan diadili. Jadi ini hal yang baik. Seorang jenderal senior termasuk diantara tersangka yang akan dikenai tuduhan penyelundupan manusia dan kejahatan serius lainnya sehingga hal tersebut disambut baik. Tapi sulit dipercaya hanya seorang pejabat militer senioryang terlibat," ungkap Sunai.

Sunai mengatakan penyelidikan lebih lanjut diperlukan terhadap bawahan dan petugas lainnya yang mungkin terlibat.

Penyelidikan luas itu menyusul penemuan ratusan kuburan dangkal di sepanjang jalur utama penyelundupan manusia di Thailand selatan, di hutan-hutan yang berbatasan dengan Malaysia yang sebagian besar berpenduduk Muslim. Para pengungsi itu kebanyakan warga Rohingya dari Myanmar barat yang melarikan diri dari penganiayaan.

Muslim Rohingya dan warga Bangladesh selama bertahun-tahun meminta bantuan penyelundup manusia untuk mengangkut mereka dengan kapal ke Malaysia atau Indonesia. Tapi meningkatnya ketegangan etnis dan tekanan terhadap Rohingya di Myanmar menyebabkan perempuan dan anak-anak ikut mengungsi.

Penumpasan di Thailand awal Mei dilakukan setelah ditemukan kuburan-kuburan massal dan ribuan orang yang ditelantarkan di kapal-kapal penyelundup di laut. PBB memperkirakan sekitar 12 ribu orang masih terkatung-katung di laut atau belum diketahui nasibnya. 3.000 orang lebih telah mendarat di Thailand, Malaysia dan Indonesia. (voa/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga... Gadis Cantik 14 Tahun Ini Bunuh Diri setelah Diperkosa Kenalannya di Medsos


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler