jpnn.com, JAKARTA - Bawaslu menyebut, sekitar 93.572.928 jiwa penduduk berada di luar rumah saat petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) melakukan pencocokan dan penelitian terhadap daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) yang diserahkan pemerintah untuk kepentingan Pilkada serentak 2018.
Jumlah tersebut mencapai 58 persen dari total 160.756.143 jiwa DP4 yang sebelumnya diserahkan pemerintah ke KPU dan Bawaslu. Coklit rencananya mulai digelar pada Sabtu (20/1) mendatang.
BACA JUGA: Pemilih untuk Pilkada di 17 Provinsi Mulai Berkurang
Menurut anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin, hasil analisis penting menjadi perhatian KPU, agar tidak ada masyarakat kehilangan hak pilih hanya karena sedang berada di luar rumah ketika petugas melakukan pendataan.
Untuk diketahui, petugas akan mendatangi setiap rumah untuk melakukan pencocokan dan penelitian terhadap DP4.
BACA JUGA: Bukan Mahar Politik, Tapi Ongkos untuk Gerakkan Mesin Parpol
Dalam melaksanakan tugasnya, petugas akan melakukan pencoretan terhadap pemilih yang sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap.
Kemudian, mencoret pemilih yang telah pindah domisili ke daerah lain dan mencoret pemilih yang berdasarkan identitas kependudukan bukan merupakan penduduk pada daerah yang menyelenggarakan pemilihan.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Kader PAN Jadi Rebutan di Pilkada
"Jumlah penduduk yang diperkirakan berada di luar rumah saat proses coklit merupakan penduduk yang bekerja dan mempunyai aktivitas di luar rumah dengan umur 30-60 tahun," ujar Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu ini.
Afifuddin kemudian merinci sejumlah penduduk yang kemungkinan berada di luar rumah di masing-masing daerah yang akan menggelar pilkada. Di antaranya 17 daerah yang akan menggelar pemilihan gubernur.
Sumatera Utara mencapai 5.945.846 jiwa, atau 56 persen dari total 10.537.925 jiwa dalam DP4.
Sumatera Selatan 3.441.622 jiwa atau 58 persen dari 5.885.836 jiwa. Riau 2.478.883 jiwa atau 60 persen dari 4.135.000 jiwa. Lampung 4.967.190 atau 58 persen dari 7.206.982 jiwa.
Jawa Barat mencapai 19.150.960 jiwa atau 59 persen dari 32.532.229 jiwa. Jawa Tengah 15.731.599 jiwa atau 58 persen dari 27.088.692 jiwa.
Jawa Timur 18.223.367 jiwa atau 59 persen dari total 30.747.387 jiwa dan Bali 1.854.724 jiwa atau 58 persen dari 3.187.586 jiwa.
Kalimantan Barat 2.215.755 jiwa atau 58 persen dari 3.844.498 jiwa. Kalimantan Timur mencapai 1.482.461 jiwa atau 61 persen dari 2.434.843 jiwa.
Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 2.215.008 jiwa atau 58 persen dari 3.786.429 jiwa. Nusa Tenggara Timur 1.976.874 jiwa atau 52 persen dari 3.772.772 jiwa.
Sulawesi Tenggara 984.084 jiwa atau 55 persen dari 1.785.423 jiwa. Sulawesi Selatan 3.836.860 jiwa atau 56 persen dari 6.872.982 jiwa.
Maluku 683.994 jiwa atau 53 persen dari 1.278.857 jiwa. Maluku Utara 497.709 jiwa atau 56 persen dari 890.473 jiwa. Papua 1.884.142 jiwa atau 57 persen dari 3.286.421 jiwa.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpin Konsolidasi Kader PAN di Jateng, Ini Pesan Zulhasan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang