jpnn.com, MEDAN - Beredar video memperlihatkan aksi pemerasan yang dilakukan oknum polisi Bripka PS terhadap seorang pengendara di Kota Medan dan nyaris menjadi sasaran amukan massa.
Video mengenai kejadian pada hari Kamis (11/11) tersebut viral di media sosial.
BACA JUGA: Bripka PS Dibawa ke Polsek Sunggal, Diperiksa Hingga Pagi Hari di Polrestabes Medan
Berikut sejumlah fakta terkait peristiwa yang mencoreng Korps Bhayangkara itu.
1. Warga menduga polisi gadungan
BACA JUGA: Polisi di Sorong Bripka PS Sampai Tega Membakar Istrinya
Awalnya warga merasa curiga dengan aksi Bripka PS saat sedang memintai uang dari seorang pengendara.
Warga kemudian mendatangi Bripka PS dan nyaris melakukan aksi massa karena menduga PS sebagai polisi gadungan.
Setelah diketahui bahwa Bripka PS merupakan anggota polisi sungguhan, warga pun membawanya ke Polrestabes Medan.
BACA JUGA: Jagoan Kampung Mati Dikeroyok Remaja
Bripka PS yang sebelumnya bertugas di Polsek Deli Tua jajaran Polrestabes Medan.
2. Kapolda Sumut gerak cepat
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjutak mengatakan oknum polisi yang nyaris diamuk massa karena melakukan pemerasan terhadap seorang pengendara di Kota Medan terancam dipidana.
"Proses hukumnya juga tidak hanya disiplin, tetapi kode etik, termasuk pidana. Saya minta itu prosesnya segera dituntaskan," katanya usai mengecek pemeriksaan Bripka PS di Mapolrestabes Medan, Jumat malam.
3. Bripka PS Ditahan di Sel Khusus
Kapolda Sumut Irjen Panca menyebut Bripka PS saat ini sudah ditahan di dalam sel khusus di Mapolrestabes Medan.
"Saya datang ini dan melihat dia sudah ditempatkan di dalam sel, tempat khusus," ujarnya.
4. Kapolda memastikan Bripka PS bakal kena sanksi
Irjen Panca mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan tindakan tegas terhadap oknum polisi yang melakukan pelanggaran, terlebih yang merugikan masyarakat dan mencoreng institusi kepolisian.
"Masih banyak anggota Polri yang baik yang bekerja pagi, siang, dan malam melayani masyarakat. Kalau anggota seperti ini yang mencederai nama baik organisasi, harus kami kasih tindakan tegas," ujar Irjen Panca.
5. Kapolda Sumut meminta maaf
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjutak menyampaikan permohonan maaf atas tindakan oknum polisi, Bripka PS, yang melakukan pemerasan terhadap seorang pengendara di Kota Medan.
Irjen Panca meminta masyarakat untuk segera melapor apabila menemukan oknum polisi yang melakukan pemerasan ataupun perilaku buruk lainnya.
"Saya mohon maaf kepada masyarakat. Kalau masih ada anggota Polri yang melakukan pelanggaran seperti ini, tidak usah ragu, percayakan dan sampaikan kepada saya.”
Polda Sumut akan memberikan tindakan tegas terhadap oknum-oknum polisi yang melakukan pelanggaran, terlebih yang merugikan masyarakat dan mencoreng institusi kepolisian.
"Tolong bantu lakukan pengawasan. Masyarakat makin baik dan pintar. Kalau anggota yang salah, tidak boleh setengah hati, kami akan tindak tegas," ujarnya.
6. Bripka PS diperiksa hingga pagi
Bripka PS menjalani pemeriksaan di Propam Polrestabes Medan.
Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko mengatakan pihaknya masih mendalami kasus dugaan pemerasan yang dilakukan Bripka PS.
"Kami sudah perintahkan kalau memang memenuhi unsur pidana, akan kami arahkan ke proses pidana," ujar Kobes Riko di Mapolrestabes Medan, Jumat (12/11) malam.
Usai diduga melakukan perbuatan tercela, Bripka PS tidak bisa tidur hingga pagi karena menjalani pemeriksaan.
"Semalam langsung kami amankan dan kami tempatkan di tempat khusus, dari semalam maraton sampai pagi tadi kami periksa yang bersangkutan.” (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo