6 Kelompok Penerima Vaksin COVID-19, Anda Masuk yang Mana?

Senin, 12 Oktober 2020 – 19:57 WIB
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Airlangga Hartarto dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Media Center Satgas Covid-19 pada Senin (12/10). Foto: screenshot.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Airlangga Hartarto memastikan seluruh vaksin COVID-19 yang didatangkan oleh pemerintah dijamin halal.

Sejauh ini, pemerintah sudah melakukan uji klinis tahap ketiga vaksin Sinovac di Bandung dan bekerja sama dengan provider vaksin di sejumlah negara.

BACA JUGA: Ikhtiar Terbaru Menlu Retno Memastikan Pasokan Vaksin COVID-19 untuk Rakyat

"Terkait dengan halal sudah dibahas dengan MUI. Insyaallah karena untuk pandemi Covid, Insyaallah semuanya halal. Halalan thayyiban," kata Airlangga dalam diskusi virtual bertema Update Vaksin, Protokol Kesehatan, Antisipasi Banjir di Musim Hujan yang diselenggarakan Media Center Satgas Covid-19 pada Senin (12/10).

Sejauh ini, Airlangga mengatakan pemerintah sudah mengajukan pengadaan untuk 271,3 juta vaksin dari berbagai pihak di bawah kontrol Kementerian Kesehatan dan PT Bio Farma.

BACA JUGA: Jatim Bebas Zona Merah Covid-19, Pak Doni Sampaikan Terima Kasih kepada Bonek

Nantinya, apabila vaksin COVID-19 tersebut sudah siap, maka akan didistribusikan ke sejumlah pihak.

Airlangga Hartarto juga mengharapkan 30 juta vaksin Covid-19 sudah ada di Indonesia pada akhir 2020 ini.

BACA JUGA: Hari Ini Ada Demo Buruh Lagi, Besok Massa FPI, PA 212, GNPF Ulama

Menteri Koordinator Perekonomian ini juga menjelaskan kelompok-kelompok masyarakat penerima vaksin COVID-19.

Pertama ialah garda terdepan seperti paramedis, TNI, Polri, aparat hukum dan pelayanan publik. Airlangga memperhitungkan jumlah garda terdepan ini mencapai 3,5 juta orang.

Kedua ialah tokoh masyatakat, pemuka agama dan perangkat daerah yang mencapai 5 juta orang.

Ketiga, tokoh pendidikan, tenaga pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi yang angkanya mencapai 4,3 juta orang.

Keempat, vaksin COVID-19 akan diberikan kepada aparatur negara di pemerintah pusat, pemerintah daerah dan legislatif sebesar 2,3 juta.

Kelima, Airlangga juga mengatakan, vaksin akan diberikan kepada penerima bantuan pembayaran iuran BPJS dengan angka 96 juta.

Keenam, vaksin akan diberikan kepada masyarakat yang memiliki usia 19-59 tahun yang diperkirakan angkanya mencapai 58 juta.

"Sehingga total (vaksin Covid sebanyak) 160 juta," jelas dia.

Meski demikian, lanjut dia, Indonesia sebenarnya membutuhkan 320 juta vaksin Covid-19.

Untuk kebutuhan itu, pemerintah sedang membuat semacam MoU ataupun ikatan dengan sejumlah perusahaan vaksin, selain melakukan upaya produksi di dalam negeri.

"Jadi ada dua langkah, yaitu diberikan pemerintah, dan vaksin mandiri. Semua dikontrol di Kementerian Kesehatan dan PT Bio Farma," lanjut Airlangga.

Di samping itu, ketua umum Partai Golkar ini menyadari vaksinasi itu tidak bisa dilakukan sekaligus.

Menurut dia, ada tahapan. Dia membayangkan apabila penyuntikan dilakukan 1 juta per hari, berarti minimal 260 juta masyarakat Indonesia menerima vaksinasi.

"Kami melibatkan 11 ribu puskesmas, berarti 1 puskesmas 100 kali suntikan," kata Airlangga.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan masyarakat untuk terus disiplin terhadap protokol kesehatan Corona. Memakai masker, menjaga jarak serta kerumunan, dan serta mencuci tangan, menjadi upaya dalam pencegahan Covid-19.

"Serta kita beribadah sesuai degan agama masing-masing agar kita diberikan perlindungan Tuhan Yang Mahakuasa, Allah SWT . Dan juga meningkatkan imunitas kita dengan cara istirahat yang cukup, olahraga yang teratur, tidak boleh panik, hati harus gembira, dan memakan makanan yang bergizi, serta minum vitamin," jelas Doni. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler