6 Kiat Agar Bisa Bertahan dan Bertumbuh dalam Bisnis Properti

Minggu, 27 Februari 2022 – 22:35 WIB
Ilustrasi perumahan. Foto : Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengusaha muda Dhiraj Kelly Sawlani mengatakan bahwa butuh perencanaan matang serta cash flow yang aman dalam menggarap proyek tertentu dalam bisnis properti.

Komisaris di PT ERA Integrity ini pun membagikan beberapa kiat agar bisa bertahan dan bertumbuh dalam merintis sebuah bisnis yang membutuhkan kreativitas serta inovasi.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Makro Menjadi Angin Segar di Sektor Properti

1. Melihat Peluang

Ketika konstruksi sedang dalam kondisi sulit mendapatkan proyek, sebaiknya terus berinovasi dengan menciptakan proyek mandiri.

Dalam wawancara dengan Community 30 Minutes To Success, Dhiraj mengatakan mengelola bisnis properti yang utama adalah menjaga reputasi dan nama baik.

BACA JUGA: Industri Properti Masih Cerah, Sebegini Prediksi Pendapatan LPKR pada 2022


Dhiraj Kelly Sawlani. Foto: dokumen pribadi

"Ketika gagal, bukan hanya uang yang terdampak, melainkan juga bisa berimbas kepada nama baik dan reputasi,” kata Direktur PT Sarana Abadi Raya (SAR) ini.

BACA JUGA: Tips Berbisnis Online di Facebook dengan Konsep Retargeting

2. Selangkah Lebih Unggul

Dhiraj memiliki prinsip harus memberikan pelayanan terbaik dan melakukan pembayaran ke supplier sesuai ketetapan. Hal ini merupakan integritas yang mesti dipertahankan.

Kiat agar bisa bertahan dan bertumbuh adalah dengan berani untuk memulai. Bikin perusahaan dahulu, setelah itu baru fokus merencanakan.

"Ini fondasinya karena gagal merencakan artinya merencanakan kegagalan," pemilik Griya Wantilan Residence.

3. Mengenali Kendala Bisnis

Pertanyaan bagi banyak para pemula di bidang konstruksi dan properti, yaitu Apakah lokasi menjadi persoalan utama dalam bisnis properti?

Menurut lulusan Program Doktor of Research Management (DRM) di Bina Nusantara University ini lokasi memang menentukan. Namun, dalam perjalanannya perlu upaya lebih dari segi pemasaran.

"Ada kendala lain, seperti konsumen bermasalah dengan BI checking, status karyawan tidak tetap, masa kerja kurang dari dua tahun, dan rasio pengeluaran lebih besar dari pendapatan," ujar Dhiraj

4. Masuk Pemasaran Digital

Dua aspek yang dikedepankan dalam keputusan pembelian online adalah kualitas website dan kepercayaan dari pengguna layanan.

Lalu, bagaimana dalam membangun kepercayaan? Perusahaan perlu menampilkan website yang menarik, profesional dan bagus hingga menimbulkan image yang tidak bisa diragukan lagi.

5. Mengedepankan CRM

Dalam memetakan pemasaran yang menarik, Dhiraj menerapkan beberapa langkah untuk mencapai hasil maksimal. Salah satunya adalah Customer Relationship Management (CRM), dengan mempertahankan customer yang sudah ada.

“Mencari customer baru (acquisition) merupakan bagian dari CRM, maka dari itu perlu ada pendekatan yang menarik," kata pria yang aktif membagikan edukasi seputar properti di Instagram @dhirajkelly.

6. Inovasi Produk

Menurut Dhiraj, fasad harus memiliki selera dengan mutu tetap harus selalu dijaga. Apabila menggunakan bahan baku murah tetapi pada prinsipnya tidak murahan.

"Sertifikasi K3 dan sebagainya harus dipenuhi, artinya harus mengedepankan aspek keamanan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam ranah konstruksi atau properti," tuturnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler