6 Kiat Aman Menjalankan Puasa bagi Penderita Mag

Selasa, 07 Mei 2019 – 16:06 WIB
Sakit maag. Ilustrasi Foto: Pixabay

jpnn.com - Bagi para penderita mag, salah satu hal yang paling harus diperhatikan adalah menjaga waktu makan agar selalu teratur. Namun saat datangnya bulan suci Ramadan seperti saat ini, tentu para penderita mag tidak ingin ketinggalan untuk tetap bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan. Hal ini tentu berisiko akan memperburuk kondisi mag mereka karena berubahnya waktu makan secara drastis.

Lalu, adakah cara aman bagi penderita mag agar tetap dapat menjalankan puasa Ramadan dengan aman?

BACA JUGA: Bulan Ramadan, Geisha tak Kurangi Jadwal Manggung

Sebab dan gejala sakit mag

Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, sakit mag dalam bahasa kedokteran disebut dengan gastritis, yaitu peradangan pada mukosa (dinding bagian dalam) lambung. Sakit mag paling sering dipicu oleh telat makan.

BACA JUGA: 4 Kiat Agar Badan Tetap Fit Selama Puasa Ramadan

Selain itu, sakit mag juga bisa disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan asam, mengonsumsi obat pereda nyeri atau kortikosteroid dalam jangka waktu lama, stres, merokok, dan infeksi bakteri.

Sakit mag juga memiliki gejala yang beragam, mulai dari yang terasa ringan hingga berat. Beberapa gejala yang Anda alami bisa berupa nyeri pada ulu hati atau perut bagian kiri atas, kram perut, mual, muntah, hingga perut terasa kembung dan begah. Selain itu Anda juga akan meraskan sering buang angin, kehilangan nafsu makan, dada terasa terbakar atau panas, serta mulut terasa pahit.

BACA JUGA: Badan Lemas di Awal Puasa Ramadan? Ini Solusinya

Oleh karena itu penderita mag perlu kiat yang tepat agar puasa Ramadan yang dijalaninya tetap aman dan tidak menganggu kondisi kesehatannya.

Tips puasa bagi penderita mag
Berikut adalah beberapa tips yang akan berguna untuk mencegah kambuhnya sakit mag saat berpuasa:

1. Jangan makan terlalu banyak saat sahur

Bagi penderita mag, makan sahur jelas wajib hukumnya. Selain untuk menyiapkan energi selama berpuasa, makan sahur juga dapat mencegah kosongnya lambung. Namun, bukan berarti penderita mag harus makan sebanyak-banyaknya saat sahur, apalagi makanan yang tinggi lemak.

Mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak dan tinggi lemak justru dapat mengakibatkan perut terasa kembung dan begah, dan pada sebagian orang juga dapat menyebabkan diare. Hal tersebut juga dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung dari lambung ke kerongkongan atau refluks.

Selain itu, ada baiknya penderita mag juga tidak langsung tidur setelah santap sahur. Hal tersebut dapat meningkatkan sekresi asam lambung, yang pada akhirnya dapat membuat proses pencernaan berjalan lebih lambat dan menimbulkan rasa lapar saat bangun tidur. Makanan banyak serat jadi pilihan terbaik untuk membuat Anda tidak cepat lapar.

2. Jangan langsung menyantap makanan berporsi besar saat buka puasa

Anda lebih baik meminum air hangat atau teh manis hangat terlebih dulu. Cara ini dapat membantu kadar gula dalam tubuh untuk segera normal.

Setelah itu, Anda dapat mulai mengonsumsi makanan pembuka seperti buah kurma atau kolak pisang, dengan porsi secukupnya. Pastikan untuk selesai makan makanan apa pun sekitar 3-4 jam sebelum tidur untuk menghindari lambung yang tidak nyaman dan gejala refluks.

3. Hindari beberapa jenis makanan dan minuman

Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari penderita mag saat puasa. Pertama adalah makanan-makanan asam seperti jeruk, lemon, dan tomat; makanan-makanan pedas, serta makanan yang terlalu berbumbu.

Lalu ada makanan dan minuman yang dapat menimbulkan banyak gas seperti kol, sawi, brokoli, dan kembang kol, serta minuman bersoda. Berhenti pula mengonsumsi makanan yang berlemak dan memiliki kandungan gula tinggai. Terakhir yang tidak kalah penting, berhentilah merokok dan batasi konsumsi kafein untuk mencegah kambuhnya sakit mag.

4. Konsumsi obat mag

Jika sakit mag Anda sudah sangat mengganggu dan tidak dapat diatasi lagi hanya dengan menjaga pola makan, Anda dapat mengonsumsi obat mag sekitar 15-30 menit sebelum sahur. Ada beberapa pilihan obat mag, yaitu antasida yang dijual secara bebas, dan obat yang hanya dapat dibeli melalui resep dokter. Apa pun obat yang Anda konsumsi, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter.

5. Jangan stres

Sering kali tidak disadari para penderita mag adalah jika stres merupakan salah satu pemicunya. Ketika stres tidak diadaptasi dengan baik oleh otak, maka hipotalamus akan mengaktifkan sistem hormonal otak yang melibatkan hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA-Axis), yang produk akhirnya adalah hormon stres (kortisol). Hormon ini mempunyai fungsi membalikkan keadaan normal fisiologis dari tubuh.

Hormon kortisol akan membuat peningkatan gula darah, peningkatan denyut jantung, menurunkan produksi antibodi, meningkatkan asam lemak dalam darah, memperlambat kerja lambung, dan meningkatkan produksi asam lambung.

Semua hal tersebut dapat memicu munculnya sakit mag.

6. Jaga kebersihan lingkungan

Penyebaran bakteri H. pylori yang menyebabkan infeksi lambung memang tidak diketahui secara pasti, namun diduga kuat jika penyebarannya terjadi dari makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Sebagai langkah pencegahan, lindungi diri dari infeksi saluran cerna yang menyebabkan mag kronis dengan cara menjaga kebersihan lingkungan.

Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan hanya mengonsumsi makanan yang telah dimasak dengan matang.

Jika setelah melakukan langkah-langkah di atas kondisi mag Anda masih tetap memburuk saat menjalankan puasa, maka ada baiknya jangan memaksakan diri dan segera batalkan puasa Anda. Jika setelah mengonsumsi obat, kondisi sakit mag Anda juga tidak membaik, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.(RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Langsung Tidur Setelah Makan Sahur!


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler